Biro DIY, Gunungkidul, Cakrawalamerdeka.com – Kegiatan kampus STAIYO Wonosari dengan acara Tirakatan Akademik; mengadakan Pelatihan Menulis Ilmiah. Berlangsung Senin, 09 Agustus 2021 Masehi / 01 Muharram 1443 Hijriyah. Kampus STAIYO melaksanakan kegiatan “Tirakatan Akademik; diisi dengan Pelatihan Menulis Ilmiah.”
Kegiatan tirakatan malam 1 Muharram (Syuro), umumnya dilakukan masyarakat Yogyakarta dengan kirab pusaka, tapa bisu, jamasan pusaka, sedekah laut, pawai obor dan lain sebagainya. Tetapi bagi kampus STAIYO mengisi kegiatan malam 1 Muharram (Syuro), dengan bingkai akademik yaitu Pelatihan Menulis Ilmiah. Pelatihan ini menghadirkan narasumber yaitu Ulin Nuha, S.Pd.I., M.Pd.I selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STAIYO.
Kegiatan diikuti oleh mahasiswa dan dosen dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia. Dan dibuka oleh Agus Suprianto, SH., SHI., MSI selaku Pembantu Ketua I STAIYO. Dalam sambutannya Agus menyampaikan terima kasih atas kerja keras dari panitia yang berhasil menyelenggarakan kegiatan tirakatan malam 1 Muharram (Syuro) secara virtual (online zoom meeting) dan terima kasih kepada Pak Ulin Nuha atas kesediaan menjadi narasumber.
Juga seluruh dosen dan mahasiswa dan masyarakat umum dari seluruh Indonesia yang hadir dalam zoom meeting, semoga mendapatkan ilmu yang manfaat dan barokah. Pelatihan ini sangat baik bagi mahasiswa sebagai bekal dalam menulis makalah kuliah, menulis skripsi dan menulis penelitian bersama dosen-dosen.
Dipandang juga sangat bagus bagi dosen yang memiliki tanggungjawab Tridarma Perguruan Tinggi dalam Bidang Penelitian atau Penulisan Ilmiah. Misalnya menulis artikel di jurnal, menulis penelitian dan menulis karya ilmiah lainnya. Bagi dosen syarat jabatan fungsional adalah memiliki tulisan artikel pada jurnal ilmiah, kemudian bagi dosen sertifikasi juga harus memiliki tulisan artikel pada jurnal ilmiah dan melakukan riset-riset bagi perkembangan ilmu keagamaan, pendidikan, hukum, ekonomi dan sosial.
Ulin Nuha, S.Pd.I., M.Pd.I selaku Narasumber pelatihan menyampaikan terima kasih kepada pimpinan STAIYO yang telah memberikan kepercayaan padanya untuk menyampaikan materi dalam pelatihan ini. Disampaikan, menulis ilmiah adalah wajib ‘ain bagi dosen ataupun mahasiswa dalam lingkungan akademik perguruan tinggi.
Disadari bersama menulis juga menjadi masalah bagi dosen atau mahasiswa yang memang tidak biasa menulis, oleh karenanya menulis perlu dibiasakan agar tidak menjadi ‘momok atau hantu’ bagi dosen yang harus menulis artikel atau riset dan bagi mahasiswa yang harus menulis makalah kuliah ataupun skripsi.
Dosen ataupun mahasiswa, seyogyanya ‘nikmati saja menulis, bila memang harus menulis’ jangan merasa trauma atau bahkan enggan dahulu untuk mulai menulis. Karena prinsipnya banyak hal yang bisa ditulis oleh mahasiswa atau dosen dalam segi kehidupan ini.
Karya tulis akan menjadi jejak, ketika orang sudah meninggal dunia, jangan sampai seorang meninggal dunia tanpa ada tulisan yang bisa dibaca generasi berikutnya. Seperti kita mengetahui Rasulullah dan para nabi, Pahlawan Islam, Tokoh-tokoh nusantara dan pendiri / pejuang Nadhlatul Ulama (NU) karena ada buku atau tulisan tentang itu. Oleh karenanya bikinlah sejarah, ya sejarah diri anda bagi generasi di masa mendatang. Tutur Ulin yang sedang menyelesaikan Program Doktoral Pendidikan Bahasa Arab di UIN Walisongo Semarang.
Langkah tahapan menulis karya ilmiah yaitu : pertama, tahap perencanaan (pilih topik masalah, rumusan tujuan, telusuri topik, identifikasi pembaca, dan tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiah). Kedua, pengumpulan informasi (berkunjung ke perpustakaan, pencarian data di internet, mengelola dan emilah bahan pustaka, membuat ringkasan dan melakukan paraphrase, membuat kutipan dan membuat daftar instrumen wawancara, observasi dan pertanyaan yang dipersiapkan).
Ketiga, melakukan persiapan penulisan dengan mengumpulkan bahan referensi yang cukup sesuai dengan tema yang akan dibahas. Keempat, tahap menulis draf yaitu mengekspresikan ide-ide kedalam bentuk tulisan kasar, mengembangkan ide kreatif yang masih bersifat tentatif dan konsentrasi pada ekspresi atau gagasan. Dan kelima, tahap revisi tulisan, penyuntingan, publikasi ilmiah dan evaluasi.
Ulin sangat menekankan, dalam menulis ilmiah ada beberapa tip penting yang perlu dipahami penulis, diantaranya yaitu : membuat judul karya ilmiah yang kongkrit dan bagus, memberikan isi latar belakang yang menarik, membuat rumusan masalah yang sistematis, mendiskripsikan pembahasan secara sederhana sesuai variabel judul, memberikan kesimpulan yang terang dan tidak abstrak. Umumnya karya ilmiah mengandung sistematika yaitu bagian pembuka, bagian isi, bagian pembahasan, metodologi penelitian, hasil penelitian, bagian penutup dan bagian penunjang.
Aspek penulisan ilmiah itu, dapat diterapkan dalam berbagai karya ilmiah seperti makalah, artikel jurnal, kertas kerja, skripsi, tesis dan disertasi. Kemudian karya ilmiah yang baik, harus menggunakan format baku seperti ukuran kertas: A4 (kuarto), Jenis font: Times New Roman atau Verdana, Ukuran, font: 12, Spasi: 1,5, Jarak tepi (margin): kiri = 4cm, atas = 4 cm, kanan = 3 cm, bawah = 3 cm, dan sebagainya.
Akhir dari pelatihan ini, para peserta sangat antusias dan dibuka beberapa sessi untuk bertanya, menyampaikan pengalaman dan uneg-uneg permasalahan selama melakukan penulisan ilmiah.
Peserta zoom meeting yang aktif dalam pelatihan ini antara lain : Januariansyah Arfaizar, Fitri Riyanto, M. Zidny Nafi’ Hasbi, Ahmad Shofiyuddin Ichsan, Ria Nurhayati. Ada yang menyampaikan, bagaimana untuk menulis, mengaktifkan dan mempopulerkan jurnal itu. Demikian ujar Navirta, salah satu panitia kegiatan ini yang berhasil ditanya tim redaksi website STAIYO dan wartawan Cakrawala.(Sab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar