Biro DIY, Gunungkidul – Cakrawalamerdeka.com – Belum lama ini pemerintah kabupaten Gunungkidul
memborong batik Nur Giri Indah yang diproduksi dari kelompok usaha pengrajin batik dari desa Tancep kecamatan Ngawen. Pemerintah kabupaten Gunungkidul sengaja
menghabiskan batik tersebut karena untuk sragam PNS Pemerintah kabupaten Gunungkidul.
Sukardi DPRD dari desa Tancep yang kini duduk sebagai dewan
dalam periode kedua mengapresiasi batik Nur Giri Indah Tancep ini. Pihaknya
mengakui bahwa Batik Nur Giri Indah merupakan produk yang harus dikembangkan.
Sehingga semua unsur yang ada di kelembagaan harus turut peduli dengan Batik
Nur Giri Indah Desa Tancep Ngawen ini.
Jenis batik tulis warna coklat putih menjadi idola
Pegawai Negeri Sipil dan para kepala desa serta perangkatnya diwilayah
Gunungkidul. Demikian diakui Sunardi calon lurah desa Tancep yang siap maju pilurdes pada 30-10-2021 saat
ditemui wartawan belum lama ini. Hal ini juga diakui oleh Tri Hartono S.IP
Pegawai kapanewon Ngawen, yang dulu carik desa Tancep, Ngawen, Gunungkidul DIY.
Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu
Administrasi Negara yang alumni kampus Kartika Bangsa itu mengakui bahwa batik
Nur Giri Indah dari desa Tancep cukup berkualitas. Pihaknya mengakui bahwa
batik yang dikelola kelompok usaha dan dibina oleh pemkab Gunungkidul itu harus
cepat diberdayakan sampai berbagai pelosok tanah air.
“Saya percaya bawa batik Nur Giri Indah ini dapat
berkembang pesat. Karena mendapat pembinaan dari pemerintah kabupaten
Gunungkidul. Apa artinya kalau tidak dibeli, dipakai oleh kita sendiri. Kita
produksi harus kita pakai. Pihaknya mengakui bahwa Batik Nur Giri Indah dari
desa Tancep Ngawen dapat berkembang sesuai harapan kita semua. ” jelasnya.
“Kita optimis batik ini dapat berkembang sesuai
harapan kita. Lebih-lebih belakangan ini batik semakin diminati orang di semua
wilayah dari golongan tua dan muda. Kain batik digemari dari kalangan
pemerintah, pengusaha dan masyarakat,” harap Sukardi. Mantan kepala desa Tancep kecamatan Ngawen kabupaten Gunungkidul propinsi DIY, Sukardi yang kini jadi
DPRD atau Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah di wilayah Kabupaten Gunungkidul dalam periode kedua dilantik Agustus 2019.
Ditemui dirumahnya pada Senin 19-09-2021 Sukardi baru pulang setelah tugas
lapangan di pantai Baron. Dikatakan bahwa warga nelayan Baron minta pengerukan
landasan berlabuhnya kapal nelayan, ini masuk agenda pemerintah. Selanjutnya
Selasa 20-09-2021 Sukardi melanjutkan sosialisasi di kalurahan Jetis Saptosari
Gunungkidul untuk sosialisasi tentang Perda sampah. “Kami harus menyatu dengan
warga masyarakat, agar segala bentuk kegiatan terlaksana dengan baik,” ungkap
Sukardi singkat. (Sab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar