Grobogan-Cakrawalaonline, Diduga mengalami depresi karena penyakit diabetes tak kunjung sembuh, seorang pria nekat menabrakkan diri ke kereta api argo anggrek di Dusun Juron, Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Senin(6/9) sekitar pukul 11.30 WIB. Akibat benturan yang cukup keras, tubuh korban sempat terseret dan kondisi tubuh hancur tak beraturan. Jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Identitas korban diketahui bernama Sukarno (53), warga Dusun Plosorejo RT 02 RW 04 Desa Gabus, Kecamatan Gabus. Jarak rumah korban dengan lokasi kejadian kurang lebih 1 kilometer.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Grobogantoday.com, sekitar pukul 11.30 WIB, petugas PT KAI Stasiun Kereta Api Sulursari mendapat laporan dari masinis Kereta Argo Anggrek, Bagas Wicaksono bahwa telah terjadi peristiwa seorang laki-laki tertemper kereta api di jalur rel kereta api antara Kradenan-Sulursari, tepatnya jalur km 40+2 ikut Dusun Juron Desa Pandanharum.
Mendapatkan laporan tersebut, petugas lapangan PT. KAI melakukan penyisiran. Akhirnya petugas menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dan keadaan tubuh hancur tak beraturan tak jauh. Kejadian ini langsung dilaporkan kepadaada Kepala Desa Pandanharum selanjutnya diteruskan ke Polsek Gabus.
Mendapatkan laporan, petugas Polsek Gabus datang ke lokasi kejadian bersama tim medis dan Inafis Polres Grobogan.
" Berdasarkan olah TKP, korban sempat terseret kurang lebih sejauh 100 meter. uka-luka yang dialami korban yakni tulang kepala pecah, lengan kanan dari bahu sampai ujung jari lepas dari tubuh, tangan kiri hancur tersisa dari pergelangan tengah sampai jari, kaki kanan hancur tak beraturan, kaki kiri dari atas lutut sampai telapak kaki utuh terlepas dari paha serta dada sampai setengah paha utuh dan isi perut keluar," jelas Kapolsek Gabus,Iptu Sunarto.
Kapolsek menjelaskan, berdasarkan keterangan keluarga korban, sebelumnya korban selesai menjalani amputasi jari kaki sebelah kanan akibat menderita sakit diabetes yang sudah lama.dan tak kunjung sembuh.
" Diduga korban mengalami depresi karena penyakit diabetes yang tidak kunjung sembuh. Keluarga korban dan tetangga korban sering mendengar keluhan korban yang merasa putus asa dengan penyakit yang dideritanya sehingga korban diduga kuat melakukan bunuh diri dengan cara menabrakan diri diatas rel kereta api," ungkap Iptu Sunarto. Wn-sumber:Grobogantoday
Tidak ada komentar:
Posting Komentar