Biro DIY, Gunungkidul, Cakrawalaonline.com – Hingga tanggal 02-09-2021 Slamet sudah 7 bulan menikmati masa pensiun dari pamong kalurahan Beji Ngawen. Karena Slamet mulai pensiun sejak tanggal 2 Maret 2021 dari jabatan Tatalaksana kalurahan Beji Ngawen. “Mengabdi selama 35 tahun dirasa belum cukup,” tutur Slamet pamong kalurahan Beji Kapanewon Ngawen.
Sehingga dalam masa pensiun pihaknya akan tetap mengabdi baik di rumah maupun di lingkungan Kalurahan Beji. Berkait dengan kalurahan Beji pihaknya tetap mengabdi di bidang seni dan budaya serta tradisi yang berkait obyek wisata Wonosadi.
Demikian diakui Slamet kala ditanya wartawan saat berkunjung di rumahnya belum lama ini. Ditambahkan bahwa yang namanya mengabdi untuk pemerintah itu tidak ada batasnya, batasnya setelah pensiun dan sesudah pensiun.
Sebagai warga masyarakat dalam mengabdi di pemerintah dan di swasta itu tidak ada batasnya. “Kita semua itu mengabdi di pemerintahan tidak harus jadi kepala desa, lurah, serta pamong. Tetapi dimana saja kita bisa mengabdikan diri di masyarakat,” ungkap Slamet yang bensiun dari Kepala Tata Usaha dan Umum (Tatalaksana) di kalurahan Beji.
Kini Slamet juga menjabat sebagai Ketua Gabungan Kelompok Tani atau Gapoktan. Kelompok tani ini memproduksi pupuk organik. Menurutnya pupuk ini mampu menyuburkan tanah. Sehingga diproduksi untuk kebutuhan para petani di wilayahnya.
“Pupuk organik lebih baik untuk struktur tanah dan untuk semua jenis tanaman. Oleh sebab itu Gapoktan desa Beji selalu memproduksi pupuk organik untuk kepentingan para petani,” jelasnya singkat.
Selain sebagai pembina pembuatan pupuk organik di Gapoktan desa Beji, Slamet juga sebagai pewaris seni Rinding Gumbeng. Kesenian ini tetap diwarisi di wilayah kalurahan Beji Ngawen Gunungkidul.
“Seni Rinding Gumbeng kedepan seperti bakal ditinggalkan oleh generasi. Sehingga perlu dilestarikan, warga kalurahan Beji siap melestarikan seni itu dipertahankan oleh para generasi muda,” jelasnya.
Dalam bidang seni dan budaya yang ada di wilayahnya, Slamet juga telah turut serta mengantarkan bahwa obyek wisata Hutan Wonosadi sejak dulu, kemarin, sekarang dan besuk harus tetap hidup.
Pamong kalurahan yang berjiwa supel terhadap tamu yang hadir di kalurahan Beji, Slamet akrap pada banyak orang yang ditemui di kantor maupun di dirumahnya. Pihaknya ingin mengukir sejarah dengan reputasi yang menyertai dirinya cukup istimewa untuk generasi mendatang dan merupakan kenangan yang baik terhadap banyak orang.
Kehidupan dan pengabdian yang penuh loyalitas terhadap sesama perangkat dan atasan selalu dijaga demi lancarnya pekerjaan di kalurahan Beji Ngawen. “Kita sudah sanggup bekerja. Mau tidak mau hal ini harus disadari dan disikapi dengan iklas, dan bijaksana dalam mengemban amanah dan pelayan publik,” jelasnya. (Sab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar