Dompu-Cakrawalaonline, Sejumlah elemen masyarakat, tokoh politik, dan SDM yang handal , mencuatnya masalah tapal batal , masyarakat Kempo mengajak, untuk mengingat sejarah , karena Pemerintah sebelumnya lupa terhadap sejarah Kabupaten Dompu, dengan mencuatnya, tapal batas , Bupati Dompu Kader Jaelani membuka Kembali lembaran sejarah , dengan mengeluarkan SK Tim penyelesaian tapal batas pada 3 Juni, nomor 130/227/Pem/2021.
Masyarakat Kempo sepakat mencari solusi tapal batas , untuk menciptakan suasana yang kondusif tertuju kepada camat selaku jender dan kades yang handal, tokoh masyarakat Kempo H.Ismail H.Talib, H.Mahmud, H.Abdul Salam, H.Tajuddin, Sadam tokoh pemuda, Samsurizal tokoh pemuda Suarnadi s,Pd dan M.Ali H.Mansyur S,Pd , mengajak membuka kembali lembaran sejarah, jangan cari enaknya zaman sekarang sindirnya.
Tanpa sejarah Indonesia khsusnya Kabupaten Dompu tidak akan ada pemerintahan yang berdaulat semacam ini, ungkap salah satu Masyarakat H.Ismail H.Talib saat di wawancara wartawan 2/10/21, terkait mencuatnya tapal batas.
Merujuk tapal batas wilayah Kempo _ Pekat dikeluarkan PP No 22 tahun 1995, Kecamatan Pekat belum divinitif masih PLT Camat M.Yusuf, di era Bupati H.Umar Yusuf( Alm). Kenapa PP ini bisa keluar di era Gubernur Warsito, karena sepihak atas loyalitas Imansyah(alm) Adik Ipar Umar Yusuf, juga loyalitas M.Yusuf Ja'far promosi Camat Pekat, Ahirnya lupa batas wilayah Kempo dan pekat, Tokoh masyarakat Kempo, H.Mahmud dan H.Ismail , H.Mansyur( alm) H.Asalam tidak setuju waktu itu ungkapnya saat di konfirmasi waratawan, menurutnya tapal batas berada di " Soritulla".
H.Ismail menjelaskan kenapa harus di Soritulla karena dizaman perwakilan " tundu " selaku Tokoh masyarakat tertua tahun 1985_ 1986 menerima amanat pemerintah harus berada di sori tulla pake alat trasportasi tradisional kuda,kemudian pemerintah Kempo kembali batas soritulla ungkap H.Ismail 2/9/21.
Siti Hadijah menjelaskan kepada wartawan bahwa tugas sumainya di Sorinomo tahun 1990_ 1992, belum divinitif saat penerimaan warga transmigrasi Sorinomo, diera PLT Camat M.Yusuf, karena kami bersama Pak Hasan pernah makan di sungai Sorinomo saat penempatan pertama warga oleh Gubernur NTB Warsito, Katanya itu sebuah bukti faktualitas Sejarah pemerintah pintah Siti Hadijah .( ZUN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar