Biro DIY-Gunungkidul, Cakrawalamerdeka.com – Tujuh mahasiswa STAIYO mengadakan kegiatan
PPL atau Praktik Pengalaman Lapangan selama 3 bulan mulai 04 Oktober 2021
hingga 04 Desember 2021 di MIN 4 Gunungkidul. Seperti apa kegiatannya, berikut
disampaikan oleh by WEB Admin www.staiyogyakarta.ac.id sebagai
berikut turut disiarkan dan dikutip wartawan pada tanggal 19 Oktober 2021.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta (STAIYO) melaksanakan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di MIN 4 Gunungkidul yang berlokasi di
Semenrejo, Pulutan, Wonosari, Gunungkidul.
PPL di lokasi ini terdiri 7 (tujuh) mahasiswa yaitu
Laila Al Afifah, Afifah Nuraini, Khoirul Isti Mubarokah, Mudrikah Zain, Rika
Rofifah, Rohoda Riski Akwam dan Wasuci Indah Sari, dengan Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) Ibu Daluti Delimanugari, S.Pd.I, M.Pd.I dan Pembimbing lokasi
yaitu Ibu Susiyati, S.Pd.I, M.S.I, selaku Kepala Madrasah MIN 4 Gunungkidul.
Kegiatan PPL berlangsung selama 3 bulan yaitu mulai 04
Oktober 2021 s.d 04 Desember 2021. Kegiatan PPL ini memfokuskan yaitu mengajar
semua mata pelajaran mulai dari kelas 1 s.d 6 dan membantu pekerjaan yang ada
di perpustakaan. Namun karena belum memiliki jadwal mengajar, mahasiswa PPL
diberi tanggungjawab untuk mengajar kelas 2, karena wali kelas sedang diklat.
Kegiatannya adalah fokus pada membaca, menulis, dan berhitung.
Setiap mahasiswa PPL mendapat tugas yaitu 2 (dua)
mahasiswa membimbing tahfidz di pagi hari sebelum pembelajaran dimulai, 3
(tiga) mahasiswa mengajar materi yang ditugaskan guru pembimbing dan 2 (dua)
mahasiswa membantu di perpustakaan yang sedang proses akreditasi perpustakaan.
Disela-sela kegiatan tersebut, seringkali ada juga guru yang memberi tugas
kepada mahasiswa untuk menggantikan mengajar di suatu kelas karena guru
tersebut berhalangan masuk kelas.
Kegiatan belajar mengajar di MIN 4 Gunungkidul masih
belum memberlakukan siswa masuk full day, karena dikhawatirkan akan menimbulkan
kerumunan. Setiap kelas mulai dari kelas 1 – 6, dibagi menjadi dua kelompok
yaitu kelompok 1 masuk setiap hari Senin dan Rabu, sedangkan kelompok 2 masuk
setiap hari Selasa dan Kamis dari jam 8 pagi hingga 10 pagi. Kemudian saat
Penilaian Tengah Semester (PTS), siswa dari kelas 4 – 6 masuk setiap hari Senin
– Kamis dengan dibagi menjadi 2 gelombang, yaitu pagi pukul 08.00 – 10.00 dan
siang pukul 10.00 – 12.00.
Selama kegiatan di sekolah diberlakukan sistem PROKES,
seperti memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak dan mengecek suhu sebelum
memasuki kelas. Sementara kegiatan PPL setiap hari Jumat melakukan kerja bakti
membersihkan lingkungan MIN 4 Gunungkidul untuk pembuatan taman sekolah.
Laila Al Afifah / Ketua kelompok menyampaikan bahwa
dari semua kegiatan diatas setiap seminggu sekali dibuat rancangan pelaksanaan
kegiatan PPL yang diserahkan kepada guru pembimbing untuk ditandatangani dan
sekaligus sebagai bentuk laporan pelaksanaan tugas PPL yang diberikan.
Pengalaman selama PPL di MIN 4 sangatlah banyak, mulai
mengajar siswa kelas bawah (kelas 1) yang karakteristik siswanya masih sangat
susah untuk diatur, mengajar kelas 2 yang baru pertama kali masuk pembelajaran
tatap muka, setelah selama satu tahun lebih mengikuti pembelajaran daring.
Kesulitan yang tampak adalah kurangnya kemampuan siswa
dalam membaca dan menulis. Dari keterangan guru kelas 2, beberapa siswa memang
masih kesulitan dalam membaca bahkan sulit untuk mengenali huruf abjad. Juga
kesulitan dalam mengajar tahfidz karena siswa belum bisa membaca dan mengetahui
huruf abjad, jadi saat akan mengajarkan per-kata dalam bahasa arab pun susah.
Ditemukan juga beberapa pengalaman unik selama PPL,
misalnya saat mengajar kelas 2, mayoritas siswa masih kurang dalam hal membaca,
menulis, menghitung, tetapi semangat mereka dan keaktifan siswa dalam bertanya
sesuatu yang tidak diketahui sangat bagus. Siswa bisa diajak bekerjasama dalam
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
Selain di kelas 2, PPL masuk di kelas 1 dan 5,
menggantikan guru yang berhalangan hadir ke sekolah atau guru yang sedang
berkepentingan sehingga tidak bisa masuk kelas. Di kelas 5, tidak ada kesulitan
yang signifikan, karena rata-rata siswa sudah bisa menalar, membaca dan
menulis. Walaupun memang ada siswa yang sulit menangkap pelajaran matematika
seperti perkalian pecahan, ujar Afifah Nuraini anggota kelompok.
Saat ini MIN 4 Gunungkidul sedang mempersiapkan
akreditasi perpustakaan, sehingga hadirnya mahasiswa PPL STAIYO sangat
membantu, seperti ikut menyetempel buku-buku yang ada di perpustakaan dan
pembukuan buku kunjung perpustakaan, mengambil gambar foto dan mencetak foto
pojok baca, kantin literasi, dan lainnya yang dibutuhkan untuk akreditasi
perpustakaan, demikian dijelaskan Ibu Susiyati, S.Pd.I, M.S.I, selaku Kepala
Madrasah MIN 4 Gunungkidul.
Daluti Delimanugari sebagai Dosen pembimbing PPL,
memberikan motivasi kepada mahasiswa PPL untuk selalu siap jika diberikan
amanah tugas, baik untuk mengajar atau yang berurusan dengan perpustakaan. Ibu
Kepala Madrasah sangat berharap dengan adanya mahasiwa PPL STAIYO, maka program
MIN 4 akan terbantu dalam pelaksanaan secara baik, dalam proses belajar
mengajar ataupun akreditasi perpustakaan dan kegiatan madrasah lainnya.
Selain itu, Daluti berpesan kepada mahasiswa untuk
selalu menaati setiap aturan yang ada di MIN 4 Gunungkidul, menjaga sikap,
selalu menghormati semua anggota sekolah dan melaksanakan semua tugas yang
diberikan dengan sebaik mungkin, melaksanakan program kerja PPL dengan
semaksimal mungkin, jangan bertindak sesuka hati karena prinsipnya PPL selain
membawa nama diri anda juga membawa nama baik Sekolah Tinggi Agama Islam
Yogyakarta.
Demikian paparan kegiatan PPL mahasiswa STAIYO yang juga diakui oleh
Istarsidah MSI salah satu pegawai kampus yang ditemui wartawan di kantornya
kampus setempat belum lama ini. (Sab/Yan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar