Biro DIY, Gunungkidul, Cakrawalamerdeka.com – mengutip tentang pentingnya Literasi
Digital Guru-guru Pendidikan Agama Islam di Indonesia, Peluang dan
Tantangannya. Hal ini dibahas oleh webinar dalam kampus STAIYO dan diterbitkan
beritanya melalui www.staiyogyakarta.ac.id diterbitkan
pada 28-10-2021, lebih jelas dapat disimak berikut.
Akademi Hikmah mengadakan webinar Islamic Studies Forum dengan
tema “Penguatan Literasi Guru Guru PAI di Indonesia Peluang dan
Tantangnya”. Narasumber pertama Diyah Mintasih, S. Pd.I, M. Pd (Dosen
Pendidikan Agama Islam STAI Yogyakarta, Ketua STAI Yogyakarta) dan Narasumber
ke 2 adalah Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si. (Dewan Pembina Yayasan
Abdurrahman Baswedan, Dosen UIN Sunan Kalijaga, Sekretaris Koordinator
Kopertais III D.I.Yogyakarta). Webinar di pandu oleh Moderaor Wahyudi JN
(Sekretaris Umum ICMI DIY Jurnalis Televisi), dam Host Umi Hani, S. Ag
(Mahasiswi Magester PIAUD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).
Diyah Mintasih, S. Pd. I, M. Pd dalam paparan materinya menyampaikan
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna internet terbesar
di dunia. Menurut hasil riset yang dilakukanoleh Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII) bersamadengan Pusat Kajian Komunikasi (Puskakom)
Universitas Indonesia, totaljumlah pengguna Internet di Indonesia per awal 2021
adalah 274,9 jutaorangdan angka ini tumbuh sebanyak 57 persen dalam kurun
waktusatu tahun.Perkembangan dunia digital dapat menimbulkan dua sisi
yangberlawanan dalam kaitannya dengan pengembangan literasi
digital.Berkembangnya peralatan digital dan akses akan informasi dalam
bentukdigital mempunyai tantangan sekaligus peluang.
Salah satu kehawatiranyang muncul adalah jumlah generasi muda yang
mengakses internetsangat besar, yaitu kurang lebih 120 juta orang. Mereka
menghabiskanwaktu mereka untuk berinternet, baik melalui telepon
genggam,komputer personal, atau laptop, mendekati 24 jam per harinya. Apalagi
saat covid 19, Tingginya internet bagi generasi muda tentu meresahkan banyak
pihak. dan fakta menunjukkan bahwa data akses anak Indonesia terhadapkonten per
hari rata-rata mencapai 25 ribu, hal ini menunjukkan tantangan baru guru
guru PAI di Indonesia.
Pengembangan pendidikan yang paling mutahir, diawali dengan sesuatu hal
yang sangat sederhana, bagaimana kita mampu menyapa harus berinovasi dalam
pembelajaran sekarang ini paling penting sebagai guru bisa memberikan literasi
digital dalam pembelajaran, sehingga siswa siswa menjadi literat. Banyak
problematika guru guru PAI sekarang ini setelah covid 19, dengan tatap muka
terbatas. Mengungkapkan bahwa perlu perhatian khusus untuk siswa siswa kita
membangkitkan semangat belajarnya. Perkembangan teknologi yang sangat pesat
sekarang ini, guru juga harus bisa memberikan arahan arahan positif untuk siswa
agar bisa memafaatkan literasi digital dengan baik.
Keberliterasian dalam konteks ini bukan lagisekadar urusan bagaimana suatu
bangsa bebas dari buta aksara melainkanjuga, dan yang lebih penting, bagaimana
warga bangsa tersebut memilikikecakapan hidup agar mampu bersaing dan
bersanding dengan negara lainuntuk menciptakan kesejahteraan dunia. Dengan kata
lain, bangsa denganbudaya literasi tinggi berbanding lurus dengan kemampuan
bangsa tersebutberkolaborasi dan memenangi persaingan global.Sebagai bangsa
yang besar, Indonesia harus mampu mengembangkan budayaliterasi sebagai
prasyarat kecakapan hidup abad ke-21 melalui pendidikan yangpendidikan
yangterintegrasi, mulai dari keluarga, sekolah, sampai masyarakat.
Perubahan pembelajaran dalam menghadapi literasi digital ini, guru bisa
mengembangkan berbagai sumber sumber belajar dan memanfaatkan segala
upaya untuk memfasilitasi siswa hingga mendapatkan pembelajaran bermakna.
Pengalaman pengalaman belajar memberikan bekal untuk siswa siswa agar bisa
mudah memahami literasi digital. Banyak sekali problem setelah menghadapi
kondisi covid -19, sehingga guru berjuang keras memotivasi pembelajaran
terutama Pendidikan Agama Islam. Rata – rata siswa sudah rindu akan sekolah,
tetapi susah untuk pembiasaan baru, selama dua tahun pasif pembelajaran
sehingga siswa belajar dengan pembiasaan baru.
Guru juga merasakan tantangan baru untuk bisa memberikan pembelajaran yang
inovasi sehingga rindu ditunggu oleh siswa siswanya. Lebih lanjut Diyah yang
saat ini sedang menempuh Studi Program Doktor Pendidikan Agama Islam, UIN Sunan
Kalijaga, menyampaikan kepada publik agar Guru guru PAI sekarang ini bisa
membangkitkan semangat belajar siswa siswa, agar proses belajar mengajar normal
kembali dan siswa siswa bisa hadir ke sekolah kembali menyambut pembelajaran
dengan senang hati. Guru PAI perlu banyak literasi digital, untuk memberikan
pembelajaran PAI lebih bermakna dan menambah pengalaman pengalaman belajar
siswa baik di sekolah, di rumah dan di masyarakat dan sekitarnya.
Sementara Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si., dalam paparan materi
menyampaikan tambahan materi yang telah disampaikan narasumber sebelumnya yaitu
menyatakan literasi digital paling penting dalam dunia pendidikan. Guru juga
berinovasi dalam pembelajarannya berani merubah. Perubahan dari yang ceramah
menjadi pembelajaran yang aktif, pembelajaran yang siswa pasif menjadi
pembelajaran yang siswanya aktif. Serta perlu adanya softskill dan net
working.
Pentingnya Life skill juga sebagai bekal siswa untuk masa depannya. Dalam
pemaparannya literasi digital merupakan kecakapan (life skills) yang
tidak hanyamelibatkan kemampuan menggunakan perangkat teknologi, informasi,dan
komunikasi, tetapi juga kemampuan bersosialisasi, kemampuandalam pembelajaran,
dan memiliki sikap, berpikir kritis, kreatif, sertainspiratif sebagai
kompetensi digital.dari sudut pandang pendidikan. Sebagai pakar pendidikan,
permasalahan bangsa ini sesungguhnya terletak di pendidikan.
Apabila pendidikan sebagai catur pusat pendidikan, disinilah siswa siswa
bisa mendapatkan pendidikan yang baik dan berarti. Dari pemaparan kedua
narasumber tersebut, memberikan kesimpulan bahwa peluang dan tantangan guru
guru PAI sekarang ini bisa mengolah berbagai literasi digital sehingga
memberikan informasi yang postif untuk siswa siswa di era 4.0. serta peran dari
orang tua sangatlah penting membantu kelancaran proses belajar mengajar.
Pendidikan yang paling utama adalah keluarga. Literasi digital yang baik adalah
bagaimana siswa siswa bisa mengembangkan kemampuan literasinya untuk
mengembangkan pengetahuan sehingga bermanfaat bagi siswa sendiri dan lingkungan
masyarakat sekitar.
Setelah pemaparan materi, banyak peserta webinar yang memberikan respon
balik, baik melalui chat di zoom meeting ataupun langsung on camera zoom. Semua
respon merasakan keprihatinan yang tinggi atas kondisi pembelajaran
setelah Covid-19 ini. Yang lama hingga dua tahun, fakum terhadap pembelajaran
sehingga perlu membangkitkan semangat, motivasi, baik dari guru, peran orang
tua serta kepedulian kita sebagai praktisi pendidikan. Demikian paparan mereka
dalam gelar acara tersebut, semoga bermanfaat untuk masyarakat di Indonesia
termasuk keluarga besar STAIYO. (Sab/Yan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar