res

Kabar Dari STAIYO, Pentingnya Literasi Digital Guru PAI - Cakrawala Online
Segenap Pimpinan dan Keluarga Besar PT Cakrawala Merdeka Mediatama Group Mengucapkan Selamat Hari Anti Korupsi Sedunia

Breaking

Cakrawala Online Hari ini

Direktur PT BPR BKK Purwodadi Mengucapkan Selamat Hari Ibu 22 Desember 2024

08 November 2021

Kabar Dari STAIYO, Pentingnya Literasi Digital Guru PAI

 


Biro DIY, Gunungkidul, Cakrawalamerdeka.com – mengutip tentang pentingnya Literasi Digital Guru-guru Pendidikan Agama Islam di Indonesia, Peluang dan Tantangannya. Hal ini dibahas oleh webinar dalam kampus STAIYO dan diterbitkan beritanya melalui www.staiyogyakarta.ac.id diterbitkan pada 28-10-2021, lebih jelas dapat disimak berikut.

Akademi Hikmah mengadakan webinar Islamic Studies Forum dengan tema “Penguatan Literasi Guru Guru PAI  di Indonesia Peluang dan Tantangnya”. Narasumber pertama  Diyah Mintasih, S. Pd.I, M. Pd (Dosen Pendidikan Agama Islam STAI Yogyakarta, Ketua STAI Yogyakarta) dan Narasumber ke 2 adalah Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si. (Dewan Pembina Yayasan Abdurrahman Baswedan, Dosen UIN Sunan Kalijaga, Sekretaris Koordinator Kopertais III D.I.Yogyakarta). Webinar di pandu oleh Moderaor Wahyudi JN (Sekretaris Umum ICMI DIY Jurnalis Televisi), dam Host Umi Hani, S. Ag (Mahasiswi Magester PIAUD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).

Diyah Mintasih, S. Pd. I, M. Pd dalam paparan  materinya menyampaikan Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia. Menurut hasil riset yang dilakukanoleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bersamadengan Pusat Kajian Komunikasi (Puskakom) Universitas Indonesia, totaljumlah pengguna Internet di Indonesia per awal 2021 adalah 274,9 jutaorangdan angka ini tumbuh sebanyak 57 persen dalam kurun waktusatu tahun.Perkembangan dunia digital dapat menimbulkan dua sisi yangberlawanan dalam kaitannya dengan pengembangan literasi digital.Berkembangnya peralatan digital dan akses akan informasi dalam bentukdigital mempunyai tantangan sekaligus peluang.

Salah satu kehawatiranyang muncul adalah jumlah generasi muda yang mengakses internetsangat besar, yaitu kurang lebih 120 juta orang. Mereka menghabiskanwaktu mereka untuk berinternet, baik melalui telepon genggam,komputer personal, atau laptop, mendekati 24 jam per harinya. Apalagi saat covid 19, Tingginya internet bagi generasi muda tentu meresahkan banyak pihak. dan fakta menunjukkan bahwa data akses anak Indonesia terhadapkonten per hari rata-rata mencapai 25 ribu, hal  ini menunjukkan tantangan baru guru guru PAI di Indonesia.

Pengembangan pendidikan yang paling mutahir, diawali dengan sesuatu hal yang sangat sederhana, bagaimana kita mampu menyapa harus berinovasi dalam pembelajaran sekarang ini paling penting sebagai guru bisa memberikan literasi digital dalam pembelajaran, sehingga siswa siswa menjadi literat. Banyak problematika guru guru PAI sekarang ini setelah covid 19, dengan tatap muka terbatas. Mengungkapkan bahwa perlu perhatian khusus untuk siswa siswa kita membangkitkan semangat belajarnya. Perkembangan teknologi yang sangat pesat sekarang ini, guru juga harus bisa memberikan arahan arahan positif untuk siswa agar bisa memafaatkan literasi digital dengan baik.

Keberliterasian dalam konteks ini bukan lagisekadar urusan bagaimana suatu bangsa bebas dari buta aksara melainkanjuga, dan yang lebih penting, bagaimana warga bangsa tersebut memilikikecakapan hidup agar mampu bersaing dan bersanding dengan negara lainuntuk menciptakan kesejahteraan dunia. Dengan kata lain, bangsa denganbudaya literasi tinggi berbanding lurus dengan kemampuan bangsa tersebutberkolaborasi dan memenangi persaingan global.Sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus mampu mengembangkan budayaliterasi sebagai prasyarat kecakapan hidup abad ke-21 melalui pendidikan yangpendidikan yangterintegrasi, mulai dari keluarga, sekolah, sampai masyarakat.

Perubahan pembelajaran dalam menghadapi literasi digital ini, guru bisa mengembangkan berbagai sumber sumber belajar dan  memanfaatkan segala upaya untuk memfasilitasi siswa hingga mendapatkan pembelajaran bermakna. Pengalaman pengalaman belajar memberikan bekal untuk siswa siswa agar bisa mudah memahami literasi digital. Banyak sekali problem setelah menghadapi kondisi covid -19, sehingga guru berjuang keras memotivasi pembelajaran terutama Pendidikan Agama Islam. Rata – rata siswa sudah rindu akan sekolah, tetapi susah untuk pembiasaan baru, selama dua tahun pasif pembelajaran sehingga siswa belajar dengan pembiasaan baru.

Guru juga merasakan tantangan baru untuk bisa memberikan pembelajaran yang inovasi sehingga rindu ditunggu oleh siswa siswanya. Lebih lanjut Diyah yang saat ini sedang menempuh Studi Program Doktor Pendidikan Agama Islam, UIN Sunan Kalijaga, menyampaikan kepada publik agar Guru guru PAI sekarang ini bisa membangkitkan semangat belajar siswa siswa, agar proses belajar mengajar normal kembali dan siswa siswa bisa hadir ke sekolah kembali menyambut pembelajaran dengan senang hati. Guru PAI perlu banyak literasi digital, untuk memberikan pembelajaran PAI lebih bermakna dan menambah pengalaman pengalaman belajar siswa baik di sekolah, di rumah dan di masyarakat dan sekitarnya.

Sementara Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si., dalam paparan materi menyampaikan tambahan materi yang telah disampaikan narasumber sebelumnya yaitu menyatakan literasi digital paling penting dalam dunia pendidikan. Guru juga berinovasi dalam pembelajarannya berani merubah. Perubahan dari yang ceramah menjadi pembelajaran yang aktif, pembelajaran yang siswa pasif menjadi pembelajaran yang siswanya aktif. Serta perlu adanya softskill dan net working.

Pentingnya Life skill juga sebagai bekal siswa untuk masa depannya. Dalam pemaparannya literasi digital merupakan kecakapan (life skills) yang tidak hanyamelibatkan kemampuan menggunakan perangkat teknologi, informasi,dan komunikasi, tetapi juga kemampuan bersosialisasi, kemampuandalam pembelajaran, dan memiliki sikap, berpikir kritis, kreatif, sertainspiratif sebagai kompetensi digital.dari sudut pandang pendidikan. Sebagai pakar pendidikan, permasalahan bangsa ini sesungguhnya terletak di pendidikan.

Apabila pendidikan sebagai catur pusat pendidikan, disinilah siswa siswa bisa mendapatkan pendidikan yang baik dan berarti. Dari pemaparan kedua narasumber tersebut, memberikan kesimpulan bahwa peluang dan tantangan guru guru PAI sekarang ini bisa mengolah berbagai literasi digital sehingga memberikan informasi yang postif untuk siswa siswa di era 4.0. serta peran dari orang tua sangatlah penting membantu kelancaran proses belajar mengajar. Pendidikan yang paling utama adalah keluarga. Literasi digital yang baik adalah bagaimana siswa siswa bisa mengembangkan kemampuan literasinya untuk mengembangkan pengetahuan sehingga bermanfaat bagi siswa sendiri dan lingkungan masyarakat sekitar.

Setelah pemaparan materi, banyak peserta webinar yang memberikan respon balik, baik melalui chat di zoom meeting ataupun langsung on camera zoom. Semua respon merasakan  keprihatinan yang tinggi atas kondisi  pembelajaran setelah Covid-19 ini. Yang lama hingga dua tahun, fakum terhadap pembelajaran sehingga perlu membangkitkan semangat, motivasi, baik dari guru, peran orang tua serta kepedulian kita sebagai praktisi pendidikan. Demikian paparan mereka dalam gelar acara tersebut, semoga bermanfaat untuk masyarakat di Indonesia termasuk keluarga besar STAIYO. (Sab/Yan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar