Biro DIY-Gunungkidul, cakrawalamerdeka.com – STAIYO adalah Sekolah
Tinggi Agama Islam Yogyakarta. Sampai hari ini kampus STAIYO berpusat di kota
Wonosari. Wonosari adalah sebuah kota kabupaten di wilayah Pemerintahan
Kabupaten Gunungkidul. Pemkab Gunungkidul adalah merupakan bagian dari
pemerintahan Propinsi di DIY.
DIY sendiri juga merupakan bagian dari
Jawa Tengah yang merupakan pertengahan pulau Jawa. Sedang pulau Jawa termasuk
bagian Barat dari wilayah pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jadi kampus STAIYO berada di tengah kota, di tengah pegunungan, juga ditengah
pemerintahan propinsi DIY dan selatannya Jawa Tengah.
Persisnya STAIYO berada di tengah pulau
Jawa yang berkait dengan waktu Kampus STAIYO berada di bagian barat. Itulah
STAIYO yang kini boleh menyombongkan diri akan mampu disejajarkan dengan kampus
lain yang ada di Indonesia. Alamatnya di jln Ki Ageng Giring Trimulyo Wonosari.
Seperti apakah perkembangan kampus
STAIYO selama setengah abad, atau selama dipegang Drs H Mardiyo M.Si dan kini
ketua STAIYO dijabat oleh Diah Mintasih M.PdI sejak Januari 2021 yang dilantik
pada 07 Maret 2021. Kebijakan Baru Masa Diah Mintasih jadi Ketua STAIYO. Kita
tengok bersama Ketua STAIYO yang baru, kita mendeteksi arah kebijakan manajemen
kampus. Seperti yang dibeberkan oleh www.staiyogyakarta.ac.id seperti berikut
diterangkan dalam beritanya.
Langkah awal berita STAIYO masa Diah
Mintasih M.PdI sebagagai ketua. Pada Minggu 07 Maret 2021, Pengurus Wilayah
Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY diwakili H. Fahmy Akbar Idris, SE., MM melantik
Diyah Mintasih, S.Pd.I., M.Pd.I sebagai Ketua STAIYO Wonosari. Pelantikan
sebagai tindaklanjut Keputusan PWNU DIY No.: 539 / AB / A.3-01 / 01/2021
tentang Pengangkatan Ketua STAIYO Periode tahun 2021-2025 yang ditandatangani
oleh Prof. Dr. Nizar Ali, MA dan H. Muchtar Salim , selaku Ketua dan Sekretaris
Tanfidziyah bersama Rois dan Khatib Syuriyah.
Selain melantik Ketua STAIYO, Fahmy
melantik Agus Suprianto, Suharto MM dan Hudan Mudaris sebagai pembantu Ketua.
Fahmy dalam kritisnya menyatakan bangga kepada STAIYO sebagai Perguruan Tinggi
di bawah naungan NU. Karena telah meluluskan 4000-an sarjana dan telah banyak
berkiprah di masyarakat sebagai PNS, Pengusaha, Politikus, Guru / Pendidik,
Pengasuh Pesantren, Lurah / Perangkat desa, dan sebagainya.
Bahkan salah satu alumninya yaitu H.
Arief Gunadi, S.Ag., M.Pd.I menjadi Kepala Kemenag Gunungkidul. Harapan
besar prestasi Kampus, mahasiswa maupun alumni yang dipublikasikan, agar
masyarakat luas mengetahui STAIYO dan banyak masyarakat yang bertaruh putra /
putrinya yang telah lulus atau akan lulus SMA / SMK untuk kuliah di
STAIYO. Kuliah di STAIYO akan melahirkan Sarjana Pendidikan, Sarjana Hukum
dan Sarjana Ekonomi yang siap kerja di dunia pendidikan, verifikasi hukum dan
pengusaha atau bisnisman. Demikian uraian dalam WEB kampus STAIYO, juga diakui
oleh Suharto MM pengurus kampus.
Diyah Mintasih M.Pd.I seusai dilantik,
menyampaikan sambutan dengan tegas dan lantang. Sesuai ikrar janji pelantikan
sebagai Ketua Baru, ini adalah momen baru untuk membawa energy positif
perubahan STAIYO. “Ada lima hal kami sampaikan yaitu; pertama kita
memperbaiki pengelolaan manajemen STAIYO. Kedua, meningkatkan
kompetensi dosen dan mahasiswa, peningkatan kualitas akreditasi, serta syukur
dapat menaikkan status menjadi Institut. Ketiga, STAIYO harus
berpikir out of the box yaitu mempunyai paradigma keluar dari
kebiasaan yang lama atau sederhana.
Keempat, STAIYO harus ada
lompatan-lompatan kerja nyata. Dan kelima, membangun kemitraan
secara luas baik dengan pemerintah maupun swasta”, ungkap Diyah yang selalu
mengatakan STAIYO sebagai kampus Islam tertinggi dan ternama di Gunungkidul.
Drs. H. Mardiyo, M.Si sebagai Ketua
STAIYO yang purna tugas, hadir di acara Pelantikan. Dalam sambutannya
menyampaikan terharu bercampur bangga karena bisa menyaksikan prosesi
pelantikan yang sangat hikmat dan bermakna ini. Permohonan maaf disampaikan
karena belum maksimal memimpin STAIYO. Tetapi segala keberhasilan yang
diperoleh selama memimpin agar dilanjutkan dan dikembangkan untuk membawa
perubahan STAIYO menjadi lebih maju dan jaya. Figur muda-muda mulai Ketua,
Pembantu Ketua, Kepala Lembaga Struktural dan Ketua Program Studi adalah
spirit, energi positif sekaligus harapan untuk kemajuan dan kejayaan STAIYO.
Pada kesempatan itu, Ketua STAIYO
melantik empat pejabat struktural dan lima Ketua Program Studi. Empat pejabat
struktural terdiri Ulin Nuha sebagai Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (LPPM), Umi Musaropah sebagai Kepala Lembaga Penjamin
Mutu (LPM), Ali Ridlo sebagai Kepala Laboratium Perpustakaan, Hasanudin
sebagai Kepala Tata Usaha dan Rumah Tangga.
Adapun lima ketua program studi yaitu
Ana Dwi Wahyuni sebagai Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Mustolikh
Khabibul Umam sebagai Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Daluti
Delimanugari sebagi Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
sebagai Ketua Prodi Ahwal Syakhsiyyah / Hukum Keluarga Islam dan Navirta
Ayu sebagai Ketua Prodi Ekonomi Syariah.
Dibeberkan di WEB STAIYO, kedepan selain
lembaga struktural, STAIYO akan mendirikan lembaga non struktural seperti pusat
studi wanita dan gender, pusat bantuan hukum, klinik konsultasi dan mediasi,
lembaga wisata halal Gunungkidul. Untuk lembaga kemahasiswaan perlu mendirikan
Menwa, lembaga Dakwah, Kajian filsafat dan pendidikan, lembaga Kajian Bisnis,
dan pusat kajian hukum. Paparan Hudan Mudaris Pembantu Ketua bidang mahasiswa
& kealumnian.
Usai pelantikan, langsung dimanfaatkan
oleh Diyah dengan mengajak seluruh jajaran pengelola, dosen dan karyawan untuk
melakukan Rapat Kerja STAIYO. Rapat Kerja didahului Pembekalan Dr. Ahmad Arifi,
M.Ag yang menjelaskan pengelolaan kampus yang berdasarkan Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SN Dikti), manajemen pengelolaan organisasi mulai
perencanaan perumusan visi, misi, tujuan mengorganisasikan, melaksanakan dan
pengawasan program. Serta perlu melakukan analisa SWOT (Seving,
Warning, Organising, Treatment) untuk menentukan langkah so what?
Selain itu beberapa masukan beberapa
dosen senior, seperti Edi Siswantoro, Khadirin, Edi Zainuri, Mansur dan Bahiej
(Badan Pengelola Harian (BPH) STAIYO) tutur Ali Ridlo Humas STAIYO. Rapat Kerja
dibagi Tiga Komisi Yaitu Pertama, Komisi A untuk review merumuskan
visi-misi STAIYO, pokok-pokok Garis Besar STAIYO 3 tahun kedepan Program dan
Kerja Ketua - Pembantu Ketua Setahun kedepan.
Kedua, Komisi B untuk merumuskan program
lembaga struktural dari LPPM, LPM, Laborat dan Perpus dan Ke-TU-an. Ketiga,
Komisi C Program merumuskan untuk review Kerja USING 5 Program Studi Yaitu PAI,
PBA, PGMI, AS / HKI Dan ES. Rapat Kerja ini menghasilkan beberapa
rekomendasi yang akan dilaksanakan sebagai acuan kerja STAIYO ke
depan. Ujar Agus Suprianto Pembantu Ketua bidang Kurikulum.
Demikian diberitakan oleh kampus STAIYO
bersama WEB kampus, beralamat di Jalan Ki Ageng Giring Trimulyo 2 Kepek
Kota Wonosari Gunungkidul 55813, dikutip oleh wartawan Cakrawalamerdeka.com
Biro DIY untuk wilayah liputan Gunungkidul.
Sampai setengah abad STAIYO yang
dimeriahkan selama 3 bulan, puncaknya Minggu 28-11-2021 STAIYO menggelar
berbagai kegiatan yang dilaksanakan dan dirangkum dalam berita sejak 27-11-2021
melalui www.staiyogyakarta.ac.id itu
dalam rangka memperingati hari lahir ke-50 tahun, STAIYO menggelar rangkaian hajatan akbar selama 3 (tiga) bulan. Kegiatan
dimulai bulan September dan puncak acara Pengajian Akbar bersama Ustadz Habib
Sayyidil Baraqbah akan dilaksanakan hari Ahad Malam, 28 November 2021.
Diyah
Mintasih, M.PdI menyampaikan STAI YO merupakan satu-satunya perguruan tinggi
keislaman yang terletak di Wonosari Gunungkidul, D.I. Yogyakarta. Secara
kelembagaan STAIYO dalam payung hukum Badan Hukum Perkumpulan
Nahdlatul Ulama (NU) dan dibentuk oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU)
DIY.
Catatan sejarah
menjelaskan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) D.I.Yogyakarta mendirikan
kampus STAI Yogyakarta di Wonosari pada tanggal 30 November 1971. Pertama kali
dibentuk menggunakan nama Universitas Nahdlatul Ulama (UNNU) Yogyakarta,
kemudian tahun 1972 berubah nama menjadi Universitas Islam Yogyakarta (UIY) dan
tahun 1988 berubah nama lagi menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Yogyakarta
(STITY) dan sejak tahun 2011 beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam
Yogyakarta (STAI Yogyakarta).
Pada awal pendirian, perguruan
tinggi dipimpin oleh Drs. K. Zahri Hamid (1971-1978), lalu dilanjutkan oleh
R.K.H. Suwardiyono, BA (1978-1984) dan K. Ahmad Arwan Bauis (1984-1999).
Selanjutnya mulai tahun 1999, waktu itu bernama STITY dan tahun 2011 berubah
menjadi STAI Yogyakarta diketuai oleh Drs. K.H. Mardiyo, M.Si (1999-2021).
Terakhir mulai 21 Januari 2021, STAI Yogyakarta diketuai oleh Diyah Mintasih,
M.PdI (2021-2025).
Nurhidayatuloh, SEI., ME
selaku Ketua Panitia Kegiatan Hari Lahir ke-50 menjelaskan kegiatan peringatan
harlah tahun 2021, merupakan kegiatan pertama dalam sejarah STAI Yogyakarta.
Hajatan akbar dilakukan, usai melakukan penelusuran sejarah dan penetapan
tanggal lahir STAI Yogyakarta yaitu 30 November 1971, berdasarkan Surat
Keputusan No. 138 tahun 2021 yang ditandatangani Ketua STAI Yogyakarta.
Rangkaian kegiatan peringatan
hari lahir ke-50 tahun STAI Yogyakarta diantaranya adalah WEBINAR dengan
berbagai tema yang aktual dan menarik sebanyak 10 kali, Pengajian Mahasiswa
Hari Santri Nasional (HSN), Pemberian Penghargaan STAI Yogyakarta Award, Rapat
Kerja STAI Yogyakarta, Launching Pusat Studi, Bimbingan Teknis Pendidikan
Karakter dan Moderasi Beragama, Perlombaan, Launching Penamaan Gedung,
Pertemuan Alumni STAI Yogyakarta, Semaan Al-qur’an Bil Ghoib, Sidang Senat STAI
Yogyakarta dan Pengajian Akbar.
Puncak acara peringatan Harlah
ke-50 tahun, dilaksanakan hari Ahad, 28 November 2021 dengan start dari pagi
yaitu Semaan Al-qur’an Bil Ghoib di Masjid Ki Ageng Giring STAI Yogyakarta dan
Sidang Senat di Aula Gedung Drs. KH. Mardiyo, M.Si STAI Yogyakarta, siang hari
dilaksanakan Temu Alumni di Aula Gedung Drs. KH. Mardiyo, M.Si STAI Yogyakarta,
sore hari dilakukan potong tumbeng dan malam hari dilaksanakan Pengajian Akbar
bersama Ustadz Habib Sayyidil Baraqbah di Auditorium Gedung R.K.H. Suwardiyono,
BA STAI Yogyakarta.
Memasuki usia ke-50 tahun,
STAI Yogyakarta dengan semboyan “STAIYO; Kampus Islam dan Modern”, mempunyai tekad dan semangat untuk menaikkan
status Sekolah Tinggi menjadi Institut, meraih akreditasi Baik Sekali untuk
semua program studi, menambah program studi & fakultas, menaikkan jumlah
mahasiswa baru pada PMB tahun 2022 menjadi 500 orang, meningkatkan prestasi
mahasiswa dan menaikkan mutu, karya dan kesejahteraan dosen dan tendik.
Selanjutnya Ali Ridlo, SH.,
SHI., MEI selaku Humas STAI Yogyakarta, menyampaikan bahwa mulai awal tahun
depan yaitu Januari 2022, STAI Yogyakarta akan melakukan Penerimaan Mahasiswa
Baru (PMB) untuk 5 (lima) program studi yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI –
bergelar S.Pd), Pendidikan Bahasa Arab (PBA – bergelar S.Pd), Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI – bergelar S.Pd), Hukum Keluarga Islam / Ahwal
Syakhsiyyah (HKI / AS – bergelar SH) dan Ekonomi Syari’ah (ES – bergelar SE). --- Demikian
sebagian berita dari kampus STAIYO menjelang perayaan Hari Lahir ke 50 Kampus
STAIYO yang ditulis ulang dari www.staiyogyakarta.ac.id sebuah
web kampus, oleh wartawan www.cakrawalamerdeka.com Biro
DIY untuk liputan Gunungkidul. – Berlanjut - (Sab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar