Dompu- Cakrawalaonline, Dewan pimpinan cabang gerakan mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), melakukan unjuk rasa dikantor DPRD Dompu selama sepekan. GMNI terkait dengan demonstrasi dan unjuk rasa mengawali dengan pemberitahuan tentang aksi unjuk rasa itu kepada penegak hukum, yang merujuk kepada dugaan kelalain pemerintah dan DPRD mengawasi masalah harga jagung, air bersih, obat-obatan pertanian.
Adapun tuntutan gerakan mahasiswa Nasional Indonesia(GMNI)Cabang Dompu yakni :
_ Meminta kepada pemerintah Kabupaten Dompu untuk melakukan penetapan harga jagung pada panen raya 2022 mendatang.
_ Meminta Pengadaan air bersih, direnovasi dan direvisi Pengurusnya, air sangat sulit untuk di konsumsi, Air kebutuhan utama dalam kehidupan sehar - hari.
_ Pemerintah dan DPRD dapat menstabil kan harga jagung di Dompu, karena harga di bawa standar harga jagung pada 2022.
_ Menstabilkan harga obat obatan untuk petani , saat ini harga pupuk dan obat obatan relatif tinggi.
_ Meminta aktifkan kembali, "perpusda " kabupaten Dompu, untuk mengantisipasi rendahnya harga jagung.
_ Keterbukaan Penggunaan aset Daerah, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, seperti lahan, rumah dinas dll.
Terkait dengan pusda sangat dilematis , pengurus pusda diduga gelapkan dana , melalui aspirasi ini kami sangat mengharapkan agar merubah kepengurusan , karena sudah mandek, dan pergantian dan perubahan faktualnya saat ini menjadi aset Daerah melalui BBM di Manggelewa saat ini sudah berhenti pengoperasiannya.
Di tempat terpisah Mantan pengurus H.Nurdin SH kepada wartawan mengatakan berbagi bagi pengalaman agar di ganti pengurusnya , jangan melibatkan PNS, seharusnya orang yang bukan dari ASN, selama " dia " menjabat pimpinan pusda tidak pernah bermasalah tuturnya, Kamis 10-2_2022.
Ketua DPRD Dompu Andi Bachtiar mengatakan," Sejauh ini kami belum melihat ada pedoman tentang penyusunan Raperda terkait penetapan harga jagung karna sejauh yg kami tahu bahwa dalam penentuan harga sebuah produk atau komoditi akan berlaku hukum pasar. Jika kawan-kawan GMNI memiliki konsep atau Naskah akademik terkait penetapan harga jagung agar disampaikan kepada kami agar kita bisa bahas. "
"Apalagi teman- teman GMNI meminta agar Raperda tersebut bisa jadi perda sebelum musim panen raya tiba. Hal tersebut sangat sulit kami penuhi, mengingat dalam penyusunan Raperda ada mekanismenya dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit," pungkas Andi. Zun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar