Dompu -Cakrawalaonline, Fenomana yang terjadi 10 tahun yang lalu, Pemerintah hanya memikirkan kesejahteraan, lupa catatan sejarah hanya sebatas peringatan lahirnya Dompu 11 April setiap tahunya. Makna dan faktual sejarah telah di kuburkan. Oleh karena demikian pemerhati sejarah melirik melalui coretan coretan di atas tangan tangan terampil.
Pemerhati sejarah Ibu Nurhaidah, bersama Dedyarsyk S,sos kasi kebudayaan Dinas kebudayaan dan pariwisata Kab.Dompu melirik catatan sejarah. Sebenarnya diera Kepemimpinan Bupati H.Abubkar Ahmad SH, pemerhati sejarah dari lembaga penelitian perpustakaan Nasional RI Dewi Utami menyarankan agar Kabupaten Dompu memiliki sebuah gedung " Museum ".
Di era kepemimpinan kadis Dikpora Drs. H.Gaziamansyuri, M.Ap ditanya wartawan usai paparan tentang permesiuman dan sejarah di Indonesia , bagai mana kita membangun kembali " Museum " (ASI) yang telah porak porandakan keberadaanya di sekitar Masjid raya dulu, ? H.Gaziamnasyuri menjawab , oh ya ' jangan dulu bicara masalah itu, kita fokus dulu pada Dunia pendidikan ungkapnya, sembari Senyum, tahun 2007 lalu, di aula Kantor Bupati Dompu.
Dengan terbengkalai benda benda bersejarah milik nenek moyang kita , yang dititip di Museum NTB, pemerhati sejarah Nurhaidah dan Dedy menurut rencana akan menarik kembali atasnama pemerintah, namun disisi lain kita pikirkan dititip di mana ???.
Merujuk pada etika baik pemerintah Akj, Syah dan pemerhati sejarah Nurhaidah dan Dedyasyik beliau mantan lurah terbaik , meminta kepedulian pemerintah untuk membangun " Museum " setidaknya, pemanfaatan kembali gedung lama perpustakaan untuk menyimpan benda benda bersejarah .
Menyikapi hal itu Setda Dompu Gatot Gunawan Perantauan Putra SKM, M.kes kepada wartawan mengatakan Pemerintah menurut rencana akan ada penambahan gedung bertingkat perpustakaan dan akan menambah, satu bidang permesiuman dan sejarah kantor Dinas perpustakaan Daerah dari pada di merger ujarnya 24/3/22. Zun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar