Taput-Cakrawalaonline,Semangat literasi di Purbatua Taput' Bunda Pendidikan Anak Usia Dini Kabupaten Tapanuli Utara, Satika Simamora mengungkapkan, keberadaan Rumah baca "Holong" yang didirikan Samuel Sitompul (28), di Desa Selamat, Kecamatan Purbatua akan menjadi berkat bagi masyarakat Taput, khususnya warga sekitar.
"Saya tak menyangka ada yang seperti ini di sini (Purbatua). Saya bangga, secara pelahan Purbatua akan semakin berkembang. Ini akan menjadi berkat bagi masyarakat Taput, khususnya warga sekitar," ujar Satika, di tengah kegiatan literasi anak Purbatua yang digelar di SDN 1 Janji Angkola, Desa Selamat, Purbatua, Taput, Sabtu (9/4).
Menurut Satika, mendidik anak merupakan salah satu bentuk apresiasi bagaimana menghargai diri sendiri.
"Memperjuangkan masa depan anak adalah bagian dari menghargai diri sendiri," sebutnya.
Dia meyakini, ke depan, keberadaan rumah baca tersebut akan menciptakan dampak positif yang sangat luar biasa.
"Mari bersama untuk mendidik anak. Anak-anak harus dijaga dengan baik, satu hal pesan saya, jangan sampai ada tindakan yang tidak mendidik, apalagi menjurus ke pelecehan anak," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, selain bantuan operasional senilai Rp.10 juta, sebanyak 478 buah buku turut disumbangkan Satika bersama Tim Penggerak PKK Taput, serta Dinas Pendidikan setempat.
"Selain sumbangan untuk operasional Rumah Baca Holong, ada 10 buku yang saya bawa, salah satunya berjudul, 'saya adalah raja pengendalian diri', yang akan sangat bermanfaat dalam membangun etika anak," jelasnya.
Sementara, 9 buku lainnya juga dinilai tidak kalah menarik karena mengupas berbagai hal, baik itu mendidik anak dalam membantu orangtua, bertoleransi dan tenggangrasa, motivasi belajar yang menyenangkan, kebiasaan yang baik, bagaimana menghilangkan rasa tidak percaya diri, serta bagaiamana menciptakan kemandirian.
Harapnya, keberadaan Rumah baca Holong mampu menjadi semangat literasi yang lahir di setiap kecamatan se Taput.
Sebelumnya, Samuel Sitompul selaku pendiri Rumah baca Holong mengisahkan, pendirian rumah baca terinspirasi saat sejumlah anak sekolah minta diajari olehnya setelah Samuel pulang kampung usai menamatkan pendidikannya di Institut Pendidikan Tapanuli Selatan pada 2018.
"Dengan modal semangat, saya pun mendirikan rumah baca yang mendidik anak dalam literasi baca tulis, literasi lingkungan, serta literasi budaya kelas tari," terangnya.
Dibuka selama dua jam, yakni pukul 16.00 WIB-18.00 WIB, selama tiga hari dalam seminggu, Rumah baca Holong saat ini mengasuh 30 anak didik yang dalam kegiatan tertentu bisa mencapai 100 orang anak asuh.
Seluruh anak didik dibimbing oleh Samuel bersama para relawan pendidik dengan total jumlah sekitar 17 orang.
"Itu terkait keberadaan Rumah baca Holong. Saat ini kita menggelar lomba literasi anak Purbatua dengan tema 'kopi coklat do ngolu nami' (kopi dan coklat adalah hidup kami)," ucapnya.
Tema kegiatan, kata Samuel, terinspirasi akan keberhasilan generasi muda Purbatua yang mampu mengeyam pendidikan tinggi berkat hasil pertanian kakao yang dilakoni para orangtua.
Dalam kegiatan lomba yang digelar, sebanyak 46 peserta terdaftar untuk kategori lomba mewarnai, 30 peserta lomba menggambar, 15 peserta lomba baca puisi, 14 peserta lomba cerita pendek, serta 7 peserta lomba kategori bercerita atau "marturi-turian".Panji Simanungkalit
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar