Biro DIY, Kulonprogo, Cakrawalamerdeka.com – Kepala biro pemberdayaan masyarakat desa Propinsi DIY, Sukamto
mengungkapkan, tahapan untuk mengikuti lomba kalurahan ini meliputi tiga
tahap yaitu Penilaian Akreditasi, Penilaian Paparan dan paparan lurah, serta
penilaian secara langsung di lapangan. Demikian diungkapkan Sukamto
selaku ketua rombongan tim penilai Lomba Desa tingkat Propinsi DIY dari
kalurahan Girimulyo kapanewon Panggang kabupaten Gunungkidul.
Lomba desa atau kalurahan tingkat propinsi DIY ini berlangsung hari Kamis
Wage tanggal 02 Juni 2022 berlangsung dari jam 09.30 hingga jam 18.00 WIB.
Rombongan tim penilai dipersilahkan mengunjungi tujuh padukuhan yang ada di
kalurahan Girimulyo. Pertama mengunjungi padukuhan Legundi yang berada sebelah
selatan JJLS. Disini tim penilai mengamati langsung potensi yang ada seperti
rumah seni seperti kandang asmara, dan sanggar seni, serta rombongan tim
penilai sempat foto bareng. Dan yang dinilai ada 12 unsur yaitu Pendidikan
masyarakat, kesehatan masyarakat, lingkungan, ekonomi, investasi, inovasi dan
kreativ kinerja serta inisiatif dan keistimewaan.
Lurah Girimulyo, Drs Sunu Raharjo mengaku lega, karena dalam kesempatan ini
sambutan dan partisipasi warga masyarakat cukup antusias memuaskan rombongan
tim penilai dari propinsi DIY. Lebih-lebih warga masyarakat mengungkapkan
yel-yel berbunyi Gunungkidul Handayani, Girimulyo Semangat, Girimulyo maju,
Girimulyo luar biasa.
Untuk inovatis pelayanan masyarakat kader kalurahan Girimulyo telah
menciptakan Gerbulan atau gerakana seribu setiap bulan. Gerbulan ini ditangani
oleh kader kalurahan yang merupakan bimbingan lurah sejak sebelum mencalonkan
dan jadi lurah. Jadi gerbulan ini sudah lama berdirinya, dan kini sudah banyak
langkah kerja untuk masyarakat. Seperti tilik orang sakit dan lainnya.
Dari Legundi dilanjut ke padukuhan Tungu tentang perkembangan kampung KB.
Dilanjut ke Wintaos dan dilanjut lagi ke padukuhan Macanmati, dilanjut ke
padukuhan Tanggung dan padukuhan Prahu. Berbagai padukuhan yang dinilai
rombongan tim penilai memang banyak potensi yang berbeda-beda. Tiap tiap
padukuhan potensinya beda, Legundi tentang kesenian, Tungu tentang kampung KB,
Wintaos tentang tanaman obat keluarga, Macanmati tentang kampung islami,
padukuhan Tanggung tentang kesehatan hewan dan padukuhan Prahu tentang produk
patung kayu jati.
Rombongan tim penilai mengaku puas karena saat ditempat penilaian terakhir
di padukuhan Prahu meninjau patung kayu jati yang dibentuk kuda dan hewan lain,
nampak senang dan terasa kagum, terlihat dari kegembiraan mereka melihat produk
patung kayu itu. Tim penilai kembali ke kalurahan masih dihibur Campur Sari
oleh penyanyi Indri dan didukung Kartono selaku master of ceremoni dalam lomba
tingkat propinsi Girimulyo mewakili kabupaten Gunungkidul yang sangat meriah
dalam sambutan masyarakat Girimulyo. (Sab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar