res

Sadis Di Pasuruan, 19 Perempuan Disekap di Warung Kopi Esek-esek Disuruh Layani Lelaki Hidung Belang - Cakrawala Online
Segenap Pimpinan dan Keluarga Besar PT Cakrawala Merdeka Mediatama Group Mengucapkan Selamat Hari Anti Korupsi Sedunia

Breaking

Cakrawala Online Hari ini

Kasubdit Polda NTB Kompol Abdi Mauludin bersilaturahmi dengan warga Soro Kempo

23 November 2022

Sadis Di Pasuruan, 19 Perempuan Disekap di Warung Kopi Esek-esek Disuruh Layani Lelaki Hidung Belang

 


Pasuruan - Cakrawalaonline, Sembilan belas perempuan yang empat di antaranya anak-anak dijual dalam bisnis prostitusi berkedok warung kopi di sebuah ruko di Jalan Mojorejo, Ngetal, Ngerong, Gempol, Pasuruan, Jawa Timur. Selama melayani pria hidung belang, para korban disekap di tempat penampungan yang ada di kawasan Perumahan Pesanggrahan Anggrek II Blok B-8 dan Blok B-10, Prigen, Kabupaten Pasuruan. Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Hendra Eko Triyulianto mengatakan, selama tinggal di tempat penampungan yang disediakan para tersangka, 19 perempuan tersebut dilarang memanfaatkan alat komunikasi dalam bentuk apapun.

"Modus sekapnya, para korban ini HP diamankan, kalau keluar (mes) dikawal, ada yang jaga," ujarnya di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Senin (21/11/2022). Hendra juga mengatakan para pelaku tak segan melakukan kekerasan dengan memukul para korban yang diketahui melanggara peraturan selama tinggal di penampungan. "Untuk penganiayaan, ada. Betul (karena ada yang kabur lalu dianiaya)," katanya.

AKBP Hendra mengatakan jika ada korban yang sedang menstruasi sehingga tak bisa melakukan hubungan seksual, maka pelaku akan menyuruh mereka untuk jadi penjaga warkop. Selain itu mereka juga merangkap menjadi pemandu lagu para pengunjung yang sedang karaoke. "Apabila yang di wisma tidak bisa melayani tamu atau berhalangan, maka dia sebagai pemandu lagu di warkop," terangnya.

Hendra mengatakan bisnis prostitusi terselubung dengan kedok warkop terekam sudah berjalan selama setahun terakhir. Selama kurun waktu tersebut, para tersangka menjual 19 orang perempuan; 15 perempuan dewasa dan 4 empat perempuan berusia di bawah umur dengan kisaran harga kurang dari sejuta.

Catatan penyidik, para korban perempuan yang dieksploitasi tersebut, dijual kepada para pria hidung belang, seharga kisaran Rp 500.000 hingga Rp 800.000. "Dan untuk keuntungannya, 1 orang dengan tarif kurang lebih 500.000 - 800.000. Jadi per orang, pelaku mendapatkan kurang lebih 300.000-400.000 sisanya adalah korban," jelasnya

Polisi menyebut para tersangka memanfaatkan media sosial Facebook untuk menggaet para perempuan, dalam bisnis esek-esek yang dikelolanya. Melalui akun FB, para tersangka membuat sebuah unggahan lowongan kerja laiknya agensi yang bergerak di bidang sumber daya manusia untuk mencari tenaga kerja. Dalam unggahan tersebut, para tersangka menjanjikan para calon korbannya untuk bekerja sebagai pelayan di sebuah kafe dengan iming-iming gaji tinggi kisaran Rp 8 juta hingga Rp 10 juta. Tak pelak, hal itu yang menyebabkan, para korban kepincut untuk bergabung dengan lowongan pekerjaan yang ditawarkan oleh para pelaku, melalui kedok atau modus tersebut.

"Jadi para pelaku ini di medsos menawarkan pekerjaan sebagai pemandu lagu dengan gaji 10-8 juta," pungkasnya. Lima orang pengelola bisnis esek-esek terselubung tersebut yang telah berstatus sebagai tersangka dan telah ditahan di Mapolda Jatim sejak Senin (14/11/2022).

"Jadi para pelaku ini di medsos menawarkan pekerjaan sebagai pemandu lagu dengan gaji 10-8 juta," pungkasnya. Lima orang pengelola bisnis esek-esek terselubung tersebut yang telah berstatus sebagai tersangka dan telah ditahan di Mapolda Jatim sejak Senin (14/11/2022).

Penyidik masih terus berupaya mengembangkan kasus tersebut. Namun, dari proses penyidik tersebut, petugas berhasil menyita uang tunai dari tersangka DGP, sebesar Rp 2,2 juta.

Kemudian, dari tersangka RNA berhasil menyita uang tunai Rp 450.000. Lalu, dua buku daftar tamu serta tiga alat kontrasepsi yang belum dipakai. Eer-Sumber:kompas

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar