DOMPU,CakrawalaOnline- Sekitar 700-an guru honorer di Kabupaten Dompu yang tergabung dalam Forum Guru Honorer (Figur) melakukan unjuk rasa di halaman Kantor Bupati Dompu, Senin (7/11).
Selanjutnya, ada empat tuntutan yang diusung massa Figur :
Pertama, menuntut Kadis Dikpora Dompu dicopot dari jabatannya.
Kedua, menuntut difungsikannya UPTD Dikpora kecamatan sebagai pusat pelayanan administrasi di tiap Kecamatan, guru honorer menilai mandek kegiatan tingkat Kecamatan lain seperti dulu.
Ketiga, menuntut Bupati Dompu mengeluarkan SK Bupati terhadap GTT dan PTT sesuai UMR. Dan,
keempat, menuntut Bupati Dompu agar menambahkan formasi PPPK tahun 2022.
Ketua Figur Dompu Iskandar, dalam orasinya mengungkapkan guru merupakan pencetak generasi penerus bangsa oleh karena itu, Pemkab Dompu dituntut agar memperhatikan nasib honorer.Iskandar juga sempat menyoroti SK Bupati untuk GTT dan PTT yang belum diperpanjang hingga hari ini. Sementara Kadis Dikpora tidak memberikan informasi yang falid dan alasan yang jelas.
“Kami meminta Bupati Dompu agar memperpanjang SK kami. Sudah hampir satu tahun tidak ada kejelasannya,” tegasnya.
Tanggapan Bupati Dompu H. Kader Jaelani terkait gaji honorer, mengatakan, keuangan Kabupaten Dompu terbatas, sehingga kami tidak bisa mengakomodir dan Kemungkinan Pemda tidak mampu memberikan gaji (honor) sebesar Rp 300.000/ bulan seperti yang di harapkan oleh para guru honorer, ujarnya.
Merujuk kepada SK yang akan diperpanjang terhitung Januari hingga Desember 2022 dengan nominal gaji Rp. 150 ribu. Turun dari sebelumnya, Rp. 300 ribu,” papar Bupati, karena kemampuan Daerah tidak memungkinkan .
Selengkapnya tanggapan Bupati dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKD-PSDM) Arif Munandar akan berusaha karena sudah terjawab oleh Bupati tandasnya.
Diselah - selah orasi masa guru honorer salah satu anggota DPRD Dompu, Yatim menjawab pertanyaan wartawan terkait prioritas guru honorer yang bertugas di pelosok, Yatim sangat mendukung diprioritaskan karena melaluinya Medan trasnportasi yang sulit itu yang tidak dipikirkan oleh Pemda khususnya Dinas Dikpora. Adapun salah satu sekolah dengan Medan yang sulit di lalui oleh guru, SDN ointala Kecamatan pekat, SDN 21 Kempo Tompo Jaya, SDN Bajo Kec.Manggelewa.(*Zun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar