Dompu Cakrawala Online - Pada momen hari bersejarah, antara lain Hari sumpah pemuda, peringatan 10 Nopember HUT Korpri, dan HUT PGRI sejarah yang hampir di lupakan. Mudah mudahan momen HUT NTB monumen " Manggelewa " sebagai saksi bisu sejarah akan teringat kembali, untuk dibangun pada tahun 2023 mendatang.
Siklus sejarah lahirnya Manggelewa pecahan dari Kecamatan Kempo, tahun 2004, 2005,dan 2007, lebih awal pemekaran kecamatan Pekat tahun 1996, disusul pemekaran Kecamatan Manggelewa tahun 1999 tepatnya Senin 5 Juli 1999, pada era kepemimpinan Drs.Imansyah ( Alm), sekda Drs.Sahri Suwandi orang tua Gatot Gunawan yang saat ini menjabat sekda Dompu dan Bupati Drs. H.Hidayat Ali akrab dipanggil Uma Deyo(Alm).
Pada kesempatan tersebut tokoh masyarakat L.Zainudin dan Yono, menuturkan latar belakang lahirnya sebuah Kecamatan katanya dengan terbentuknya sejumlah desa induk, jumlah desa ada 7 dan 83 dusun, 78 rukun tetangga yakni Desa Kwangko, Nanga tumpu , Banggo, Soriutu , teka sire, Lanci jaya, kampasi meci, suka damai dan desa Tanju.Dengan luas wilayah 147,40
Dari berbagai elemen penting sekilas sejarah ini, tokoh tokoh penting kata Yono, L.Zainudin, Sahril, A.Azis, H.syamsudin. selain camat Manggelewa, juga pejabat penting yang memberikan kontribusi administrasi sebagai sekretaris kecamatan(sekcam): Chaidir BA, syahbudin yang saat ini menjabat asisten 3 Setda Dompu, Zainal Arifin(Dae ze) Alm, Nurdin SH, Soro di bantu staf Yono, Jufri, sumarjono,Muhtar,, Akadir, Mustakim, M.Hasan, Hamdun, Mungga(Alm),m.nasrudin, Jabo, Yuli.(*z)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar