Jakarta-Cakrawalaonline, OJK menjelaskan modus baru ini muncul setelah sebelumnya modus serupa viral, yakni penipuan bermodus pesan dari penipu yang mengaku sebagai kurir yang hendak mengirim paket.
OJK menyampaikan modus penipuan ini dilakukan melalui pesan singkat, di mana surat undangan digital yang dikirim berekstensi aplikasi alias APK. Nantinya, penerima yang mengeklik undangan tersebut malah harus menginstal aplikasi tak dikenal."Berbahaya, jangan diklik! Jika diklik, pelaku akan mempunyai akses mengintip dan mencuri data pentingmu. Ingat, jangan klik link sembarangan," jelas isi video dalam unggahan di akun Instagram @ojkindonesia,"Setelah sebelumnya dengan modus mengirim paket, kini muncul modus penipuan baru berkedok link undangan pernikahan. Kedua modus ini bertujuan mencuri data pribadi pengguna hingga menguras rekening," jelas OJK.Sementara itu, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri sedang menyelidiki modus baru penipuan dengan menggunakan link undangan pernikahan tersebut.Direktur Tipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Pol Adi Vivid A Bactiar mengatakan modus tersebut terbilang baru dan berbeda dari penipuan modus bermodal aplikasi sistem operasi android atau APK yang baru saja diungkap pihaknya."Terkait modus baru dengan menggunakan undangan pernikahan, tim kami masih melakukan penyelidikan," kata Vivid di Jakarta, Minggu (29/1).Meski demikian, pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut dan mengimbau masyarakat apabila menjadi korban dapat melaporkan ke kepolisian terdekat."Saya mengimbau apabila ada yang menjadi korban segera melapor agar bisa ditangani secara cepat," jelasnya.Kepolisian mengimbau masyarakat berhati-hati mengakses pesan dari orang yang tidak dikenal. Modus penipuan dengan modifikasi APK dapat mencuri akses pengguna ponsel bila asal mengklik pesan yang berasal dari orang yang tidak dikenal. SA:CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar