Grobogan-Cakrawalaonline, Pemerintah desa di Kabupaten Grobogan diminta untuk menganggarkan program ketahanan pangan sebesar Rp 12 hingga 15 juta.
Anggaran tersebut dapat diambilkan dari 20 persen Dana Desa. Pengalokasian itu, sesuai dengan Peraturan Menteri Desa.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Grobogan Amin Nur Hatta mengatakan, anggatan tersebut nantinya digunakan untuk membeli gabah kering giling milik masyarakat. Setelah itu, gabah tersebut bisa disimpan di desa.
''Sifatnya saranan saja. Kami meminta agar desa-desa menganggarkan anggaran Rp 12 juta sampai Rp 15 juta untuk membeli gabah petani dari anggaran 20 persen Dana Desa,'' ujarnya, Senin (27/2).
Amin menambahkan, selama anggaran ini 20 persen Dana Desa tersebut dikhususkan untuk infrastruktur program, seperti pembangunan jalan pertanian, irigasi, dan sebagainya.
''Selama ini, 20 persen anggaran senjata itu bisa digunakan untuk fisik. Ini kami usulkan agar disempalke (disisihkan) sedikit demi sedikit untuk program ketahanan pangan,'' imbuhnya.
Lebih lanjut, Amin menambahkan, program tersebut guna mengantisipasi kekurangan kebutuhan pangan pada akhir 2023.
Amin optimis, 116 lumbung pangan di Grobogan mampu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat dengan program tersebut. Adapun pembelian hasil panen, diperkirakan dilakukan pada panen musim tanam kedua (MT2) mendatang.
''Perkiraan pembelian hasil panen, akan dilakukan pada panen MT2. Karena biasanya untuk hasil panen MT1 sudah dijual ke tengkulak,'' kata dia.
Dia mengatakan, himbauan telah berkoordinasi dengan Dispermades Grobogan agar 273 desa di Grobogan menganggarkan secara khusus untuk program tersebut. Ng
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar