KUDUS – Cakrawalaonline, Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Kudus, Jawa Tengah, mulai mewaspadai adanya ancaman kekeringan di bulan Agustus
2023. Utamanya di wilayah yang pernah punya riwayat mengalami kekeringan
ekstrem.
Beberapa wilayah di Kudus yang punya riwat kekeringan
ekstrem yakni beberapa desa di Kecamatan Undaan maupun sejumlah desa lainnya di
Kecamatan Jekulo.
”Puncak kemarau diprediksi terjadi di bulan ini (Agustus)
karena itu kami tetap mewaspadai adanya potensi ke sana (kekeringan),” kata
Kepala Pelaksana Harian (Kalahar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kudus Mundir, Jumat (18/8/2023).
Untuk saat ini, sambung dia, desa-desa di Kudus belum ada
yang menunjukkan tanda-tanda menuju kesulitan air.
Jaringan air milik daerah yakni PDAM hingga jaringan air
milik desa atau Pamsimas pun seluruhnya masih berfungsi dan mengalir cukup
deras.
”Akan terus kami pantau di bulan Agustus ini, namun bukan
berarti ketika ini nanti bulan Agustus tidak ada kekeringan, bulan selanjutnya
bisa aman, semua tergantung anomali cuaca,” tuturnya.
Pihak BPBD sebenarnya telah bersiap menyiapkan 200 tangki
air bersih berkapasitas 5.000 liter. Namun sampai saat ini belum ada pengajuan
atupun permintaan dropping air bersih.
Pihak BPBD Kudus juga telah membentuk satuan tugas (satgas)
siaga kekeringan untuk menyongsong musim kemarau tahun 2023.
Adapun tugas mereka adalah memantau sekaligus mendata
wilayah-wilayah mana yang berpotensi mengalami kekeringan. Untuk kemudian bisa
diambil tindakan pencegahan serta penanggulangannya.
”Ini adalah langkah antisipasi kami untuk menghadapi kemarau
dan kekeringan, kami ingin menanggulangi sedini mungkin agar potensi kekeringan
nanti tidak meluas,” pungkasnya. Cl – Sumber : Muria News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar