JAKARTA – Cakrawalaonline, Jasad Imam Masykur, pemuda berusia 25 tahun asal Kabupaten Bireuen, Aceh, ditemukan mengambang di aliran sungai sekitar areal bendungan POJ Curug, Desa Curug, Kecamatan Klari, Karawang, pada Sabtu (15/8).
Imam
merupakan korban penculikan dan penganiayaan oleh oknum Paspampres dan dua anggota TNI AD hingga meninggal dunia, yang
dibuang ke Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Sabtu, (13/8).
"Info
dibuang itu menurut Pomdam Jaya, di Jatiluhur tanggal 13 Agustus dini hari.
Ditemukan tanggal 15 Agustus di bendungan curug itu," kata Kanit Reskrim
Polsek Klari, Ipda Cahya, Selasa (29/8).
Bendungan Curug, Desa Curug, Kecamatan Klari, lokasi
pertama kali jasad Imam Masyikur ditemukan. Foto: Dok. Istimewa
Jenazah
Imam ditemukan oleh anak sekolah yang kemudian melaporkan kepada Petugas POJ
Bendungan yang kebetulan tengah berjaga.
"Jadi
di bendungan itu ada dermaga ya. Nah, di situ suka ada anak sekolah suka
nongkrong di daerah situ. Kemudian mereka melihat ke area sungai, ada yang
mengapung yang mereka lihat itu seperti jasad manusia, terus dia ikutin, sampai
ke bendungan. Dia lapor ke petugas atau pekerja harian bendungan curug,"
sambung Ipda Cahya.
Kemudian
petugas penjaga POJ Bendungan Curug tersebut melaporkan kejadian penemuan mayat
itu kepada pihak kepolisian.
Mendengar
laporan tersebut, aparat kepolisian bergegas terjun ke lapangan bersama Inafis,
dan melakukan olah TKP.
"Kita
datang bersama Inafis, kemudian olah TKP, akhirnya diangkat dan dibawa ke RSUD
Karawang," jelasnya.
Saat
dibawa ke RSUD, awalnya identitas korban tidak diketahui, dan korban berada di
RSUD selama 8 hari.
"8
Hari di RSUD Karawang," sebut Humas RSUD Karawang, Andi Senjayani, saat
dikonfirmasi Selasa (29/8).
Jenazah
Imam ditemukan oleh anak sekolah yang kemudian melaporkan kepada Petugas POJ
Bendungan yang kebetulan tengah berjaga.
"Jadi
di bendungan itu ada dermaga ya. Nah, di situ suka ada anak sekolah suka
nongkrong di daerah situ. Kemudian mereka melihat ke area sungai, ada yang
mengapung yang mereka lihat itu seperti jasad manusia, terus dia ikutin, sampai
ke bendungan. Dia lapor ke petugas atau pekerja harian bendungan curug,"
sambung Ipda Cahya.
Kemudian
petugas penjaga POJ Bendungan Curug tersebut melaporkan kejadian penemuan mayat
itu kepada pihak kepolisian.
Mendengar
laporan tersebut, aparat kepolisian bergegas terjun ke lapangan bersama Inafis,
dan melakukan olah TKP.
"Kita
datang bersama Inafis, kemudian olah TKP, akhirnya diangkat dan dibawa ke RSUD
Karawang," jelasnya.
Saat
dibawa ke RSUD, awalnya identitas korban tidak diketahui, dan korban berada di
RSUD selama 8 hari.
"8
Hari di RSUD Karawang," sebut Humas RSUD Karawang, Andi Senjayani, saat
dikonfirmasi Selasa (29/8).
Identitas korban
terbongkar saat penyidik Polda Metro Jaya datang. Setelah identitas berhasil
diidentifikasi, Imam langsung dibawa ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, pada Rabu
(23/8).
"Betul (atas
nama Imam Masykur) setelah diidentifikasi dari kepolisian tanggal 23
Agustus," ujarnya.
Saat ini jenazah Imam
telah dimakamkan di kampung halamannya, Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura,
Kabupaten Bireuen, Aceh, pada 27 Agustus.
Sementara ketiga
oknum TNI yang menjadi tersangka saat ini sedang menjalani pemeriksaan di
Pomdam Jaya. Ada 3 oknum sipil yang terlibat dalam kasus ini. Ketiganya ditahan
di Polda Metro Jaya. Cl – Sumber : Kumparan News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar