BLORA –
Cakrawalaonline, Warga Blora digegerkan adanya oknum pengasuh Pesantren yang diduga
melakukan pelecehan seksual kepada santri. Diperkirakan korbannya lebih dari
Satu santri. Saat ini kasus tersebut dalam penanganan aparat kepolisian.
Dikutip dari Opini Publik, kejadian itu sudah berlangsung selama
1,5 tahun dengan Empat lokasi yang berbeda. Satu di rumah terduga pelaku (MRM),
Kedua di rumah panggung untuk tempat mengaji, Tiga di masjid dan Keempat di
Gedung NU Mlangsen Blora.
Orang Tua
Korban (JS) membeberkan, menurut keterangan anaknya dugaan pelecehan yang
dilakukan pelaku macam-macam bentuknya.
“Kalau bilang ke saya, anak saya diminta mengulum alat kelamin
Abah, mengocok, menjepit, wis pokoknya, gak tau lah semuanya, banyak,” jelas JS.
JS sebagai orang tua, memiliki motivasi untuk memondokkan anaknya
agar pintar mengaji dan berpendidikan.
“Itu pondok pesantren Hafidz Qur’an, sehingga saya tergoda untuk
menyekolahkan anak saya disitu,” jelasnya.
Sementara itu,
ayah korban berharap pelaku dihukum berat. Sebab, Pelecehan seksual yang
dilakukan terduga pelaku terhadap para korbannya sudah tidak terhitung berapa
kali. Bahkan Seminggu bisa sampai 3-4 kali.
“Menurut cerita anak saya ada Tiga korban,” terangnya.
“Alasan mengapa si anak tidak menceritakan sejak dini, karena
takut sama orang tua. Abahnya bilang agar korban jangan bilang siapa-siapa
termasuk orang tuanya. Dan korban tidak mau mengatakan karena katanya gurunya
biar dapat barokah atau surga,” ujar JS menirukan pengakuan anaknya.
Sebagai orang
tua, JS tentu tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu. Dirinya menuntut
keadilan agar pelaku diproses secara hukum dan mendapatkan hukuman yang
setimpal. Apalagi pelakunya adalah pengasuh Ponpes dan guru korban yang
seharusnya melindungi.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, terduga pelaku yang
juga pengasuh pesantren di wilayah Kabupaten Blora belum juga memberikan
tanggapan kepada wartawan. Cl – Sumber : Blora News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar