JEPARA – Cakrawalaonline, Status
kekeringan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, naik menjadi tanggap darurat.
Namun di sisi lain, anggaran rutin untuk penanganan bencana kekeringan di Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara habis.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Jepara,
Arwin Noor Isdiyanto, mengatakan anggaran rutin tahun 2023 ini hanya Rp18 juta.
Anggaran itu sudah habis untuk memenuhi kebutuhan suplai air bersih ke Desa
Clering dan Sumberrejo Kecamatan Donorojo.
"Anggaran rutin Rp18 juta habis untuk droping
ke wilayah utara. Saat ini kita ajukan lewat anggaran BTT (Biaya Tak
Terduga)," ujar Arwin, Senin, 11 September 2023.
Selain masalah anggaran, penanganan
kekeringan juga terkendala armada. Saat ini hanya ada dua truk tangki. BPBD
Kabupaten Jepara sudah mengajukan surat permohonan bantuan dua armada truk
tangki kepada Balai Pasar dan Permukiman Provinsi Jawa Tengah.
"Kalau ada empat armada,
seluruh wilayah Jepara bisa kami cover," kata Arwin.
Pengajuan dua armada itu bertujuan mengantisipasi
kondisi kekeringan di Jepara jika semakin parah nantinya. Sebab, pihaknya
memprediksi jumlah desa yang mengalami kekeringan semakin bertambah.
Saat ini, sudah ada sembilan desa yang dilaporkan krisis air bersih. Yaitu Desa Ujungpandan, Gerdu, Kaliombo, Tedunan, Karangaji
dan Kedungmalang, Bategede, Clering dan Sumberrejo. Cl – Sumber :
Medcom.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar