BLORA – Cakrawalaonline, Pembangunan Embung Nglebok
oleh pemerintah Kabupaten Blora merupakan respon dari persoalan banjir di Cepu.
Embung itu diharapkan bisa menjadi tempat
penampungan air saat musim hujan, sehingga meminimalisasir potensi banjir.
Dari pantauan lapangan, ada tiga alat berat yang
dikerjakan.
Alat-alat itu difungsikan untuk menggali dan
mengeruk tanah.
Sementara ada pekerja yang terlihat mengukur bagian
pinggir-pinggir sembari memberikan tali.
Dari plang yang dipasang, pembangunan Embung Nglebok
di Kecamatan Cepu itu menggunakan dana dari APBD Kabupaten Blora Tahun anggaran
2023 yang menelan dana Rp3,6 miliar.
Dengan waktu pelaksanaan 143 hari yang dimulai sejak
21 Juli 2023 sampai dengan 10 Desember 2023.
Sementara masa pemeliharaan, 360 hari. Proyek
tersebut dikerjakan CV Janur Kuning.
Proyek embung itu dikerjakan di lahan seluas 2
hektar.
Rinciannya 1 hektar untuk luasan embung dan 1
hektare untuk bangunan di sekitar embung. Rencananya embung itu dibangun dengan
kedalaman 3 meter.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Blora Surat mengungkapkan, usai tanda tangan
kontrak berapa waktu lalu, proyek Embung Nglebok mulai dikerjakan oleh pemenang
tender.
‘’Pengerjaannya mulai dikebut agar cepat selesai.
Terlebih saat ini masih musim kemarau,’’ jelas Surat kepada tribunmuria.com,
Kamis (7/9/2023).
Surat menjelaskan terkait informasi proyek itu agar
masyarakat mengetahui dipasang plang.
Di situ tertera anggaran, hingga batas waktu
pelaksanaan. Agar masyarakat bisa turut mengawasi. Menurut Surat, embung
Nglebok diproyeksikan untuk program penanganan banjir di Kecamatan Cepu.
Hal itu penting lantaran penyebab banjir di Cepu, di
antaranya karena tidak ada penampungan di wilayah dataran tinggi.
"Dengan adanya embung, air hujan nanti bisa
ditampung dan bisa dimanfaatkan masyarakat,’’ terangnya. Cl – Sumber :
tribunmuria.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar