res

Sadis! Siswa Madrasah Aliyah di Demak Tega Bacok Leher Guru, Begini Kronologinya - Cakrawala Online
Segenap Pimpinan dan Keluarga Besar PT Cakrawala Merdeka Mediatama Group Mengucapkan Selamat Hari Anti Korupsi Sedunia

Breaking

Cakrawala Online Hari ini

Direktur PT BPR BKK Purwodadi Mengucapkan Selamat Hari Ibu 22 Desember 2024

26 September 2023

Sadis! Siswa Madrasah Aliyah di Demak Tega Bacok Leher Guru, Begini Kronologinya

 


DEMAK – Cakrawalaonline, Polres Demak masih melakukan pengejaran terhadap siswa SMA berinisial R pelaku pembacokan guru.

Motif kasus penganiayaan ini lantaran R tidak terima nilai ujian tengah semesternya jelek.

Korban yang bernama Fathur dianiaya menggunakan senjata tajam saat mengawasi Penilaian Tengah Semester (PTS) pada Senin (25/9/2023) sekira pukul 09.30 WIB.

Sejumlah guru dan siswa histeris saat melihat korban berlumuran darah di depan pintu kelas.

Kemenag Demak, Afief Mundzier menyatakan kegiatan belajar mengajar di Madrasah Aliyah (MA) di Demak, Jawa Tengah itu diliburkan sementara.

Hal ini dilakukan lantaran para guru dan siswa masih mengalami trauma usai menyaksikan langsung aksi penganiayaan yang dilakukan R.

Trauma healing akan segera dilakukan sebagai upaya mengurangi trauma para guru dan siswa.

"Upaya kami dari kementrian agama akan segera melakukan trauma healing, untuk anak didik dan guru."

"Segera kami hadirkan tenaga yang memiliki kompetensi untuk melakukan recovery healing," bebernya, Senin (25/9/2023), dikutip dari TribunJateng.com.

Ia menambahkan para guru dan siswa tidak parnah menyangka akan terjadi kasus penganiayaan di lingkungan sekolah.

Mereka masih syok akan kejadian tersebut sehingga kegiatan sekolah perlu diliburkan.

"Sebagaimana dapatkan kami dilapangan ada guru yang dirawat dirumah sakit karena syok sehingga kejadian tadi ada yang pingsan melihat kejadian yang tidak pernah terbayangkan oleh kami semua," terangnya.

Afief Mundzier menyatakan kondisi guru Fathur kini mulai membaik usai menjalani perawatan. "Jadi kondisi saat ini pasien masih kondisi stabil, bisa diajak komunikasi sadar dengan baik. Tahu persis kejadian," jelasnya.

Menurutnya, aksi pembacokan yang dilakukan R mengakibatkan korban mengalami luka di leher dan lengan yang saat ini masih dalam proses penanganan rumah sakit.

"Ada dua luka di leher sama di lengan sebelah kiri, yang di lengan saat ini sudah ada tindakan dijahit, untuk di leher masih menunggu hasil rontgen. Secara umum kondisi korban stabil," sambungnya.

Terkait biaya perawatan, pihak Kemenag Demak akan menanggung semua biaya perawatan guru Fathur hingga pulih.

"Atas petunjuk pimpinan segala yang muncul akibat terjadi pada korban menjadi tangung jawab resmi secara kedinas oleh Kemenag Demak," tandasnya.

Ia meminta masyarakat untuk mendoakan kesembuhan guru Fathur yang masih dirawat di rumah sakit.

"Kami mohon doa semua masyarakat untuk ikut mendoakan bapak guru Ali Fahtur kondisi yang sehat nanti bisa pulang kembali melaksanakan tugas sebagai guru ditengah masyarakat kembali," pungkasnya.

Akibat aksi penganiayaan yang dilakukan R, korban mengalami luka yang cukup parah di bagian leher sebelah kanan dan lengan sebelah kiri.

Rekaman detik-detik pembacokan yang dilakukan R terhadap gurunya yang bernama Fathur viral di media sosial.

Dalam video tersebut terlihat guru Fathur lemah tak berdaya berlumuran darah usai mendapat aksi kekerasan dari R.

Sejumlah guru mencoba membantu guru Fathur yang duduk lemas di depan pintu kelas.

Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah KRMT Wongsonegoro (RSWN), Semarang.

Usai melakukan penganiayaan, R membuang barang bukti dan melarikan diri menggunakan sepeda motor. Kasatreskrim Polres Demak, AKP Winardi menyatakan petugas kepolisian sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku.

"Kejadian pembacokan ini memang benar adanya."

"Kami sedang dalam proses pengejaran terhadap pelaku, karena pelaku masih dalam pelarian," ungkapnya,.

AKP Winardi menambahkan berdasarkan keterangan sejumlah saksi, motif kasus penganiayaan ini lantaran pelaku tidak puas dengan nilainya di ujian tengah semester.

"Ia melakukan tindakan ini setelah merasa tidak puas dengan nilai yang diperolehnya dalam penilaian tengah semester," bebernya. Cl – Sumber : Tribunnews.com

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar