PADANG – Cakrawalaonline, Suasana duka menyelimuti keluarga Gian
Septiawan Ardani (8 tahun) usai kejadian naas tertimpa dinding tempat wudhu
Masjid Raya Lubuk Minturun pada Senin (18/9/2023). Gian tewas tertimpa
dinding beton yang ambruk ditabrak pelajar SMP dengan sepeda motor saat
memperagakan gaya freestyle standing. Ketika itu, Gian sedang berwudhu
untuk sholat ashar. Gian terhimpit reruntuhan hingga nyawanya melayang.
Diketahui keluarga besar Gian tinggal di Jalan Lori, Lubuk Minturun,
Kota Padang. Masrisal, kakek Gian merasa terpukul akibat kejadian yang menimpa
cucunya.
"Semuanya di (rumah) sini baik tua, muda, perempuan, laki-laki
sayang sama cucu saya ini," kata Masrisal, Rabu (20/9/2023).
Gian adalah buah hati Jordi (28) dan Nova Desvita (30). Anak sulung
pasangan suami istri ini sangat dikenal sosok yang ceria dan menyapa. Dari
sifatnya itulah, membuat Gian tak hanya disayang keluarga, namun juga oleh
banyak warga.
"Di lingkungan (kampung) ini disayang warga, boleh ditanya. Karena
cucu saya suka menyapa, ceria. Anaknya riang," ucap Masrisal.
Ia mengenang sifat Gian yang sering latah. Sehingga teman-temannya suka
bercanda dengan Gian. Karena Gian punya sifat ramah, ia sering mengajak
teman-temannya masih ke rumah.
Masrisal menyebut jarak masjid dengan rumah Gian tak begitu jauh, hanya
sekitar 100 meter. Ia mengaji pukul 16.00 WIB atau sehabis sholat Ashar.
Menurut Masrisal, cucunya sangat rajin beribadah.
Saat ini Gian mengaji tahap belajar iqro. Sholat berjamaah dilakukannya
tak hanya sewaktu hendak mengaji saja. Tapi juga setiap sholat Maghrib dan
Isya.
Sebelumnya, Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satuan Lalu
Lintas (Satlantas) Polresta Padang, Iptu Arisman, mengatakan insiden itu
terjadi pada Senin (18/9/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.
“Benar telah terjadi laka lantas sepeda motor Yamaha Mio Sporty BA 2837
AM Hilang kendali tabrak beton. Korban saat itu sedang ambil wudhu,” kata
Arisman Selasa (19/9/2023).
Arisman menyebut dinding beton tersebut merupakan pembatasan parkiran
di area masjid. Di balik dinding merupakan tempat wudhu, posisi berada di
bawah.
“Sepeda motor ini belok Kiri arah parkiran masjid, sesampai di
TKP hilang kendali, ban motor depan terangkat menabrak beton pembatas parkiran.
Beton roboh tertimpa anak yang sedang mengambil wudhu di balik beton,” ujarnya.
Menurut Arisman, kasus ini masih ditangani Unit Penegakan Hukum
Satlantas Polresta Padang. Arisman belum merinci bagaimana penyelesain kasus
dan status pelajar SMP yang menabrak dinding beton.
Detik-detik korban tertimpa dinding beton ini terekam CCTV hingga
beredar di media sosial. Terlihat, korban yang memakai seragam mengaji berlari
menuju tempat wudhu. Di sana, sudah terdapat temannya. Lalu korban mengambil
wudhu di temani rekanya.
Di saat bersamaan, terdapat dua orang pelajar SMP berdiri dan telah
memarkirkan sepeda motor Mio putih. Juga terdapat bapak-bapak bermain handphone
di atas sepeda motornya. Tak lama berselang, datang dua orang pelajar lainnya
dengan mengendarai sepeda motor Mio hitam. Saat sampai di parkiran masjid,
pelajar yang berbonceng turun dari sepeda motor Mio hitam ini.
Namun, kemudian pengemudi sepeda motor hitam malah melakukan freestyle
motor gaya standing hingga hilang kendali. Sepeda motor menabrak dinding beton,
lalu korban tertimpa hingga dinyatakan tewas. Cl – Sumber :
Republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar