Pengajian Akbar Peresmian Jami’ At Taqwa dan Launching Jaringan Tani Muhammadiyah Gemawang

TEMANGGUNG. Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah, menghadiri peresmian Masjid Jami’ At Taqwa dan launching Jaringan Tani Muhammadiyah (Jatam) yang diadakan oleh Pimpinan Cabang (PC) Muhammadiyah dan Aisyiyah Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung. Kegiatan tersebut dilaksanakan sekaligus peresmian  Masjid Jami’ At Taqwa dan launching Jaringan Tani Muhammadiyah Gemawang, Minggu 1 Oktober 2023.

Peresmian Masjid Jami’ At Taqwa dan launching Jaringan Tani Muhammadiyah (Jatam) dilakukan oleh Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Temanggung disaksikan Wakil Sekretaris Lembaga Seni Budaya Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. Selain itu Camat Gemawang bersama Forkopimcam, Lembaga Otonom Muhammadiyah, Ketua MWC NU, Muslimat Fatayat NU, GP Anshor dan para Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah, serta Jama’ah pengajian serta masyarakat sekitar.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muhammadiyah Gemawang Agus Nasokhan memperkenalkan para anggota Pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah Gemawang dalam acara Ta’aruf PCM dan PCA Gemawang yang telah dikukuhkan untuk masa khidmat 2022 – 2027.

“Dibentuknya Jaringan Tani Muhammadiyah atau Jatam akan melengkapi amal usaha Muhammadiyah di Gemawang, yaitu mendapatkan bantuan keuangan dari Lazismu dan diarahkan untuk penggemukan kambing serta pengolahan kopi Gemawang yang sudah dikenal secara nasional”, tandas Agus Nasohan.

Sementara itu Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Temanggung Drs.Makmun Pitoyo., M.Pd dalam sambutanya menyampaikan, Masjid Jami’ At Taqwa dibangun dengan biaya 2,2 Milyar Rupiah, bersumber dari  bantuan APBD Kabupaten Temanggung 250 juta Rupiah dan  selebihnya dari infaq warga masyarakat.

Camat Gemawang Bambang Rahmat H menegaskan, Jaringan Tani Muhammadiyah merupakan salah satu upaya meningkatkan amal usaha di bidang ekonomi produktif. Bantuan dari Lazismu menjadi penyemangat untuk terus maju mengembangkan usaha tani, untuk ternak kambing serta usaha produktif lainnya.

Pembicara pengajian akbar Akhir Lusono wakil Sekretaris Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah memberikan apresiasi pada anak anak yang sudah piawai menampilkan kreasi Seni budaya sebagai pembuka acara peresmian masjid.

“Hendaknya kesenian yang dilakukan kader Muhammadiyah adalah seni yang bernilai. Ada 4 hal tidak kategori nya yaitu tidak merusak, tidak berbahaya, tidak durhaka dan tidak menimbulkan jauh dari Allah. Sedangkan Azaznya adalah kepatutan dan kepantasan untuk ditampillkan”, tandas Akhir Lusono.

Katanya lanjut, misal Seni lukis yang menggambar orang tapi kemudian menimbulkan hal hal yang menyebabkan orang menjadi jauh dari Allah, hal seperti itu dilarang dalam Muhammadiyah.

Seni dan budaya sebagai media dakwah kultural terus dikembangkan di persyarikatan Muhammadiyah. Saat ini Lembaga Seni Budaya Muhammadiyah  sedang melakukan pendataan, membuat database KSB, membuat Film Seni Budaya dan segera menggelar Rakernas LSB.

Harapannya, hendaknya anggota Muhammadiyah produktif menggunakan medsos untuk media dakwah dan produktif pada karya seni yang religi. (@riesta TMG)