Pemalang - Cakrawala Online, Rabu(8/11), Ratusan orang yang merupakan warga desa dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Pemalang, beramai-ramai ''Nglurug'' ke Pendopo Kabupaten.
Massa yang dikoordinatori Aliansi Kesetiakawanan Sosial, menuntut Pemda. Pemalang dan APH menyelesaikan kasus dugaan penyelewengan bansos oleh para oknum.
Sejumlah perwakilan warga ditemui langsung oleh Bupati Pemalang; Mansur Hidayat didampingi Kapolres; AKBP. Yovan Fatika Handhiska Aprilaya, Letkol. Inf. Ade Afri Verdaniex, juga hadir Sekda; Heriyanto, OPD terkait yakni: Sekretaris Dinsos,PPA, dan KB; Hery Firmantyo serta para pihak lainnya.
Dalam Pertemuan tersebut, Korlap. Aksi yakni: Andy Rahmat Prasetya dan Hamu Fauzi, menyampaikan maksud dan tujuannya.
''Kami kira tak perlu lagi menjelaskan karena kedatangan kami jelas, ingin ada tindak lanjut dari pak Bupati, dinas terkait, juga APH terkait dengan penyelewengan bansos, seperti PKH dan BPNT yang terjadi di Pemalang,'' Ucap Andy Rahmat Prasetya.
Audensi berlangsung cukup lama.
Agar tidak berlarut-larut, Kapolres. Pemalang; AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya, berinisiatif untuk menengahi supaya ditemukan ''Win-Win Solution'' yaitu dengan mengemukakan usulan kedua belah pihak bersama pihak bank selaku lembaga keuangan yang mencairkan dana bansos warga melakukan perundingan terutama mencocokan data kembali atau Verfak(Verifikasi Faktual).
''ijin pak bupati, besok(Kamis, 9/11) dinsos, perwakilan waega, dan pihak bank, melakukan pertemuan untuk Verfak data,'' Ajak Kapolres;AKBP. Yovan.
Setelah dicapai kesepakatan antar keduabelah pihak, Audiensi pun berakhir.
Seusai Audiensi, Bupati Pemalang; Mansur Hidayat menemui Ratusan warga yang menunggu di Pendopo Kabupaten.
''Panjenengan semua nggak usah kuatir, tadi kami sudah sepakat bansos akan cair bulan ini, dengan terlebih dulu dilakukan Verfak atau Verifikasi Faktual, setuju nggeh?!'' Ujar Mansur dijawab:''Setuju!'' secara serentak oleh warga.
Sesudah mendengar keterangan dari Bupati Pemalang; Mansur Hidayat, ratusan warga itupun membubarkan diri secara tertib dengan pengawalan dari Polres. Pemalang dan Satpol.PP.
Dalam wawancara dengan sejumlah wartawan, Korlap. Aksi; Andy Rahmat Prasetya, menyatakan kasus yang terjadi di desa Mojo dan desa Pesantren baru awal mencuatnya kasus dugaan penyelewengan bansos PKH dan BPNT.
''Mojo dan Pesantren merupakan 'Triger' atau pemicu(awal) sedangkan dugaan penyelewengan bansos terjadi di semua desa dan kelurahan yang ada di Pemalang,'' Ungkap Andy.
Namun Andy tidak menyebut jumlah pasti dugaan penyelewengan bansos oleh beberapa oknum.
''Jumlahnya saya nggak tau pasti, yang sudah diketahui ya dari jumlah kartu atm dari KPM sebagai penerima bansos yang diamankan pihak kepolisian, sesuai keterangan pak kapolres, tadi ada 209 kartu,'' Jelas Andy sambil mengatakan bahwa dirinya dengan rekannya yang bernama Hamu Fauzi sebagai perwakilan warga bersama pihak dinsos akan ke Pekalongan menemui pihak bank untuk melakukan Verfak data.
(Reporter: slametsbl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar