GROBOGAN - Cakrawalaonline, Nasib nahas dialami Eko Susanto, 31 warga Desa Sumberjosari Kecamatan Karangrayung tersengat aliran listrik, di kios yang disewanya untuk berjualan, Minggu (5/11).
Dia meninggal dunia dalam kecelakaan kerja tersebut.
Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan melalui Kapolsek Karangrayung Iptu Sutarjo menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.25 WIB.
Kejadian berawal saat korban bersama istri Feny Tuti Rahayu, 28 dan mertua korban Juremi, 52 sedang memperbaiki dan membersihkan-bersih kios milik Suwarto, 62.
”Kios itu dipergunakan oleh korban untuk berjualan makanan,” kata Kapolsek Karangrayung AKP Iptu Sutarjo.
Saat itu, korban hendak memperbaiki stop kontak yang ada di dalam kios.
Sebelum memperbaiki kontak stop tersebut, diduga korban tidak memutus aliran listriknya terlebih dahulu sehingga tangan korban tersengat aliran listrik hingga terjatuh dan lemas.
Mengetahui hal tersebut, selanjutnya mertua dan istri korban membawanya ke Puskesmas Karangrayung I untuk mendapatkan pertolongan.
”Sesampainya di Puskesmas Karangrayung I dan dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis, korban dinyatakan sudah meninggal dunia,” ujarnya.
Kejadian tersebut, kemudian dilaporkan ke Polsek Karangrayung.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim inafis dari Polres Grobogan Polda Jateng bersama tim medis dari Puskesmas Karangrayung I, terdapat luka pada pergelangan tangan kiri dengan panjang sekitar 5 sentimeter dan lebar sekitar 0,5 sentimeter.
Kemudian luka pada jari kelingking jari manis dengan panjang 1 sentimeter dan lebar 0,5 sentimeter.
”Dari kepala hingga leher korban tampak kebiruan, kedua kelopak mata tampak lebam, luka kaki kiri lecet, luka kepala lecet dengan panjang 1 sentimeter dan kedalaman 1,5 sentimeter,” terang dia.
Dari hasil pemeriksaan petugas, tidak ditemukan adanya tanda-tanda perpecahan pada tubuh korban.
Korban meninggal dunia murni tersengat aliran listrik karena kurang hati-hatinya korban saat memperbaiki stop kontak yang masih terdapat aliran arus listrik.
”Keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi, yang dilengkapi dengan pembuatan surat pernyataan. Selanjutnya, korban diserahkan kepada keluarga untuk dilakukan pemakaman,” tandasnya. Cl
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar