JAKARTA – Cakrawalaonline, Militer Israel disebut
mengebom secara intens area-area rumah sakit di sekitar Jalur Gaza bagian
utara. Hamas menyebut serangan itu dilakukan usai telekomunikasi di kantor Palestina
terputus.
Seperti dilansir AFP, Senin (6/11/2023), Hamas
menyampaikan area rumah sakit di Jalur Gaza itu terjadi pada Minggu (5/11)
malam waktu setempat.
"Selama lebih dari satu jam, pengeboman
intens terjadi di sekitar rumah sakit," sebut kepala kantor media
pemerintah Hamas, Salama Marouf, dalam pernyataannya.
Salah satu rumah sakit yang diserang adalah area
sekitar RS Al-Shifa, yaitu rumah sakit terbesar di Jalur Gaza. Marouf menyebut
area sekitar RS Al-Shifa dilanda serangan yang sangat hebat.
Israel Tuduh Hamas Gunakan RS
Serangan Israel kepada area sekitar RS Al-Shifa
terjadi setelah militer Israel menuduh Hamas menggunakan rumah sakit dalam
operasi militer melawan militer Tel Aviv.
"Hamas menempatkan pasukan dan senjata di
dalam, di bawah, dan di sekitar sekolah-sekolah, masjid, rumah-rumah dan
fasilitas PBB," tuduh juru bicara militer Israel, Daniel Hagari.
Dalam konferensi pers, Hagari bahkan menampilkan
sebuah gambar yang disebutnya menunjukkan para anggota Hamas menembak dari
salah satu rumah sakit di Jalur Gaza dan sebuah gambar lainnya yang disebut
menunjukkan lokasi peluncuran rudal yang berjarak hanya 75 meter dari sebuah
rumah sakit di wilayah itu.
"Salah satu kejahatan perang Hamas yang
paling buruk adalah penggunaan rumah sakit untuk menyembunyikan infrastruktur
teror mereka," sebut Hagari.
Hamas Bantah Tuduhan
Hamas telah berulang kali membantah tuduhan
Israel tersebut. Dia dan menegaskan pada Minggu (5/11) waktu setempat, pihaknya
terbuka untuk mengizinkan para pemantau internasional memeriksa rumah-rumah
sakit untuk mencari tanda-tanda penggunaan oleh para kombatan.
Israel tanpa henti menggempur Jalur Gaza yang
terkepung dalam pertempuran untuk menghancurkan Hamas. Serangan udara Israel
meratakan seluruh blok di kota-kota Jalur Gaza dan menewaskan lebih dari 9.700
orang, yang sebagian besar warga sipil dan separuhnya anak-anak.
Gempuran Israel terhadap Jalur Gaza itu
dilancarkan setelah Hamas mendalangi serangan mengejutkan pada 7 Oktober lalu,
yang dilaporkan menewaskan lebih dari 1.400 orang, yang kebanyakan warga sipil.
Angkatan Udara Yordania menjatuhkan bantuan
medis via udara ke rumah sakit lapangan di Jalur Gaza. Pesawat Angkatan Udara
Yordania menjatuhkan bantuan dengan parasut ke daerah kantong Palestina
tersebut.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin
(6/11/2023), penyaluran bantuan medis via udara ini diumumkan langsung oleh
Raja Abdullah II dalam pernyataan via media sosial X pada Senin (6/11) pagi
waktu setempat.
"Para personel Angkatan Udara kami yang
tidak kenal takut, menjatuhkan bantuan medis darurat via udara pada tengah
malam ke rumah sakit lapangan Yordania di Gaza," tutur Raja Abdullah II
dalam pernyataan via media sosial X.
"Ini merupakan tugas kami untuk membantu
saudara dan saudari kami yang terluka dalam perang di Gaza," tegasnya.
"Kami akan selalu ada untuk saudara-saudara
Palestina kami," imbuh Raja Abdullah II.
Dalam pernyataan terpisah, seperti dilansir
Reuters, Komando Umum Angkatan Bersenjata Yordania menyatakan bantuan medis
darurat itu disalurkan menggunakan parasut ke lokasi rumah sakit lapangan di
Jalur Gaza yang hampir kehabisan pasokan medis.
"Sebuah pesawat Angkatan Udara Kerajaan
(Yordania) menjatuhkan bantuan medis darurat dengan menggunakan parasut ke
rumah sakit lapangan Yordania di Gaza yang hampir kehabisan pasokan akibat
penundaan pengiriman bantuan melalui perlintasan perbatasan Rafah," demikian
seperti diberitakan kantor berita Yordania, yang mengutip sumber militer dalam
Komando Umum Angkatan Bersenjata Yord. (Cl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar