Nganjuk - Cakrawalaonline, Hari anti korupsi sedunia atau yang disebut Hakordia diperingati setiap tanggal 9 desember, khususnya di kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Jumat (8/12) Forum Peduli Masyarakat Nganjuk turut menggelar demo besar-besaran di dua tempat, yakni di kejaksaan dan setelah sholat jumat dilanjutkan ke pendopo kab. Nganjuk. FPMN Nganjuk mendesak untuk dibuatkan notulen agar segera ditindak lanjuti oleh Inspektorat. Selain itu Pihak FPMN menagih janji kejaksaan yang selalu mengatakan akan segera menindaklanjuti setiap laporan dari Masyarakat yang mewakili setiap perkara masuk ke kejaksaan. Akan tetapi kenyataannya hal itu tidak direalisasi sehingga perkara itu mandek.
Saat pendemo tiba di pendopo, PJ Bupati Sri Handoko tidak ada di tempat karena sedang menjalankan tugas di Jakarta sehingga pertemuan tersebut diwakili oleh kesbanglimas. Kesbanglimas menerima laporan tersebut dan akan menindaklanjuti ke inspektorat.
Demo tersebut diadakan karena terjadinya penyelewengan dana yang terjadi di Desa Ngepung kecamatan Patianrowo dan Desa Banaran kecamatan Pace. Di desa Ngepung terdapat proyek yang telah dianggarkan dari dana desa serta kas desa tahun anggaran 2023 dan telah di RAP-kan. Ketua FPMN sdr Suyadi pernah menanyakan kepada kepala dinas PMD, Bapak Puguh Harnoto mengakui bahwa dana desa tidak dicairkan sebesar 20% untuk menyelamatkan uang negara, karena Desa Ngepung sampai hari ini belum melaksanakan proyek di 11 titik. Seperti saluran air atau plengsengan, pavingisasi, perbaikan kantor PKK, perbaikan Gedung sekolah TK, dan lain-lain. Pertanyaannya uang yang sudah masuk itu kemana larinya? Pihak PMD belum bisa menjawab.
Media telah berkali- kali menghubungi kepala desa ngepung melalui sambungan seluler guna menanyakan perihal tersebut, Alhasil nomor yang dihubungi tidak aktif. (Titin Suratini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar