MANADO -
Cakrawalaonline, Vendy Rompas SPd MPd yang merupakan staf Dosen Fakultas Teknik
Universitas Negeri Manado (Unima) di Tondano ditikam kekasihnya Jasmine
Tampenawas
Atas kejadian tersebut, Vendy tewas dengan
berlumuran darah.
Korban Vendy Rompas diduga mengalami luka tusuk di
bagian dada.
Korban sempat dilarikan ke RS Sam Ratulangi Tondano,
tapi nyawa tak tertolong.
Korban diduga tewas ditikam oleh sang kekasih,
Jasmine Tampenawas.
Sosok Jasmine Tampenawas pun dicari banyak orang.
Berdasarkan info yang beredar di media sosial,
Jasmine Tampenawas kini berusia 45 tahun.
Sedangkan sang kekasih, Vendy Rompas kini berusia 30
tahun.
Dalam media sosial miliknya, Jasmine Tampenawas
menulis dirinya lulus dari salah satu universitas negeri di Manado dari
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(FISIP).
Ia pun kini sudah diamankan oleh polisi.
Sementara korban diketahui berprofesi sebagai staf
dosen di Universitas Negeri Manado ( Unima ).
Ia diketahui mengajar di Fakultas Teknik Unima.
Selain itu, korban merupakan anak seorang tentara.
Vendy Rompas menjadi korban kasus penikaman di
Kabupaten Minahasa, Senin (4/12/2023), sekira pukul 17.00 WITA.
Korban mengalami luka tusuk di bagian dada kiri.
Pelakunya disebut adalah seorang perempuan yang
diduga adalah kekasih korban.
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Sam Ratulangi
Tondano, akan tetapi nyawanya tidak tertolong sehingga korban meninggal dunia.
Kronologi Penusukan
Kabar duka meninggalnya Vendy Rompas heboh di media
sosial.
Banyak sahabat, teman dan kerabat yang membagikan
foto Vendy Rompas. Mereka turut berdukacita.
Heboh juga di media sosial, Vendy Rompas meninggal
karena ditikam.
Berikut info lengkap kronologi kejadian tewasnya
Vendy Rompas
Dari informasi Polisi, bahwa kejadian bermula saat
Vendy Rompas pulang ke tempat kosnya di Lorong Pasar (Lopas), Kelurahan
Tataaran 2, Kecamatan Tondano Selatan, Minahasa pada Senin (4/12/2023) sekira
pukul 17.00 wita.
Saat itu korban bersama saksi yang merupakan kekasih
korban bernama Jasmine Tampenawas sedang bersama-sama ditempat kost tersebut.
Awalnya, saksi menegur korban karena pulang dalam
keadaan mabuk minuman keras atau miras.
Karena saksi merasa takut korban sudah dalam keadaan
Miras dan emosi.
Saksi pun lari ke dapur dan mengambil pisau dapur.
Saat itu korban sempat keluar untuk mencari saksi.
Akhirnya saksi kembali masuk ke dalam kamar bersama
korban dan mengunci pintu.
Kembali terjadi adu mulut.
Saat itu korban melihat saksi membawa pisau, dan
korban mengatakan
"kiapa kita nda mo tako, (kamu) bawa piso"
(Saya tidak takut, walaupun kamu memegang pisau).
Kemudian karena korban semakin emosi, dan situasi
semakin tegang, korban mendekati saksi, pisau yang dipegang saksi, tanpa
sengaja tertusuk ke tubuh korban.
Setelah saksi merasa pisau tertusuk ke korban pisau
itu langsung dibuang.
Beberapa saat kemudian, korban pun sempat keluar
dari kamar kost.
Disaat keluar pintu kamar tersungkurlah korban,
berlumuran darah, dan dibawa ke Rumah sakit.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Minahasa AKP
Jesly Hinonaung ketika dikonfirmasi menjelaskan kepolisian sudah menyampaikan
kepada pihak keluarga untuk membuat laporan.
"Pasca kejadian, kami sudah menyampaikan
keluarga membuat laporan polisi, dan sampai saat ini, kami masih menunggu"
ujarnya Selasa (5/12/2023).
Menurutnya, seorang perempuan yang bersama korban di
tempat kost-kostan sudah diamankan sejak kemarin malam.
"Kami sudah amankan, dan sementara kami mintai
keterangan lebih lanjut, dan belum ada penetapan tersangka," jelasnya
Hinonaung menyebut masih akan memeriksa sejumlah
saksi tambahan untuk dimintai keterangan.
"Karena kan ada saksi dari mahasiswa dan mereka
sementara berkuliah, nanti kalau sudah selesai belajar baru kami mau minta
keterangan," jelasnya
Dia pun menjelaskan, lokasi kejadian telah dilakukan
police line.
"Hanya kamarnya saja yang kita police line,
tidak seluruh tempat kostnya," jelasnya.
Informasi tambahan menjelaskan jika ayah korban
merupakan seorang anggota TNI yang bertugas di Koramil 1302-03 Kakas Kabupaten
Minahasa.
Polisi Lakukan Penyelidikan
Kasat Reskrim Polres Minahasa AKP Jesli Hinonaung
mengatakan hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Ia menjelaskan, sejak tadi malam penyidik sudah
menghubungi pihak keluarga untuk membuat laporan.
"Tadi malam, kita sudah berupaya berkomunikasi
dengan pihak keluarga, untuk segera buat laporan polisi," ujar kasat.
Kasat mengatakan selanjutnya pihaknya masih akan
melakukan pemeriksaan terhadap para saksi saksi yang mengetahui kejadian ini.
"Untuk saat ini kekasih dari korban sudah
diamankan sementara dan meminta keterangan lebih lanjut," ujar dia. Cl –
Sumber : Tribun Jateng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar