res

Usai Mengaji, 2 Bocah SD Tewas Tenggelam di Embung Sinomwidodo Pati - Cakrawala Online
Segenap Pimpinan dan Keluarga Besar PT Cakrawala Merdeka Mediatama Group Mengucapkan Selamat Hari Anti Korupsi Sedunia

Breaking

Cakrawala Online Hari ini

Direktur PT BPR BKK Purwodadi Mengucapkan Selamat Hari Ibu 22 Desember 2024

19 Desember 2023

Usai Mengaji, 2 Bocah SD Tewas Tenggelam di Embung Sinomwidodo Pati

 

PATI  - Cakrawalaonline, Dua bocah laki-laki yang masih duduk di bangku sekolah dasar, VAA (8 tahun) dan MIA (11 tahun), tewas tenggelam di lokasi pembangunan Embung Desa Sinomwidodo, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, pada Minggu (17/12/2023) sore.

VAA adalah warga desa setempat, sedangkan MIA berasal dari Desa Karangwono.

Dalam video amatir yang beredar di media sosial, terlihat warga membawa dua bocah yang tenggelam ke daratan dan berusaha menyelamatkan mereka.

Namun, sayangnya, keduanya tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia.

Kapolsek Tambakromo, Iptu Muhlishon, menyampaikan bahwa peristiwa ini dimulai ketika kedua korban bersama tiga teman mereka pulang setelah mengaji.

"Pada Minggu sekitar pukul 15.45 WIB, setelah mengaji di madrasah Desa Karangwono, lima anak pergi melihat embung yang sedang dibangun di Desa Sinomwidodo. Setelah sampai, VAA mengajak empat temannya untuk bermain air di embung," ujarnya ketika diwawancarai di Polsek Tambakromo, Senin (18/12/2023).

Kemudian, VAA dan MIA bermain air di tengah embung, sementara tiga teman mereka berada di pinggir embung.

Dikarenakan tidak bisa berenang, VAA dan MIA tenggelam dan tidak muncul lagi.

Teman-teman mereka yang panik berusaha menolong, tetapi tidak berhasil.

"Pukul 16.15, warga sekitar mengangkat korban dari embung. Evakuasi tidak memakan waktu lama, kurang dari 15 menit warga berhasil mengangkat korban, namun keduanya sudah tidak bernapas," jelasnya.

Sementara itu, Perangkat Desa Sinomwidodo, Tarno, menjelaskan bahwa embung yang menjadi lokasi kejadian sebenarnya belum selesai, masih dalam tahap pengerjaan.

"Pembangunan embung memang belum selesai sepenuhnya. Ini masih dalam proyek pengerjaan. Karena keterbatasan dana, baru pada tahun 2023 desa bisa menganggarkan untuk pengerukan. Pembuatan pagar direncanakan pada tahun 2024," ungkapnya.

Rencana pembangunan pagar di sekitar embung, kata Tarno, sudah termasuk dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) yang disetujui pada bulan November lalu.

Menurut Tarno, karena masih dalam tahap pembangunan, embung belum berfungsi. Air di dalam lokasi embung hanyalah air hujan yang tertampung.

"Dengan terjadinya peristiwa kemarin, berdasarkan hasil rapat desa, rencana kami minimalnya adalah memasang papan imbauan. Atau sebelum dana turun, kami akan mencoba membuat pagar bambu, dan nanti akan dievaluasi bersama," tambahnya.

Tarno mengajak masyarakat untuk saling memberikan imbauan dan menjaga agar tidak ada lagi anak-anak yang bermain di lokasi pembangunan embung. Cl – Sumber : Tribun Jateng

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar