Jakarta –
Cakrawalaonline,Pernikahan seorang wanita berinisial AD dengan wanita lain asal
Desa Pakuon, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur terungkap
sebagai pernikahan sesama jenis perempuan dengan perempuan.
Penyamaran AD terbongkar usai pemerintah desa dan
warga menelusuri identitas aslinya.
Kepala Desa Pakuon Abdullah mengatakan awalnya dia
mendapatkan informasi jika ada kabar heboh di mana ada seseorang yang meminang
perempuan di desanya dengan membawa uang miliaran rupiah.
"Kabar heboh awal itu bukan pernikahan sesama
jenis. Tapi ada pernikahan yang kabarnya bakal menghabiskan biaya besar sampai
miliaran. Kemudian saya cek, takutnya terjadi sesuatu," ujar
Abdullah seperti dikutip detikcom, Sabtu (9/12).
Pemerintah desa kemudian menemui pihak keluarga
untuk memastikan kebenaran tersebut. Sayangnya pihak laki-laki tersebut tidak
bisa menunjukkan identitas diri, baik KTP ataupun identitas lainnya.
"Saat memproses persyaratan nikah ke desa dan
KUA juga si pihak laki-lakinya ini banyak mengeluarkan alasan, katanya KTP-nya
diambil ibunya karena tidak direstui dan alasan lainnya," kata dia.
Menurutnya dengan tidak jelasnya identitas AD,
pihak desa menolak untuk memproses pernikahan tersebut. Bahkan pihak desa juga
mengeluarkan surat terkait keputusan itu.
"Saya pasti bantu dan proses kalau
identitasnya jelas. Bahkan dia bilang siap bayar berapapun kalau dibantu. Ya
saya tidak mau, daripada nanti terjadi sesuatu di desa saya," kata dia.
"Karena pengalaman, ada yang nikah dengan lelaki
yang tidak jelas identitasnya. Ternyata si laki-lakinya itu pelaku tindak
kriminal. Makanya saya ingin ada kejelasan identitasnya," tambahnya.
Beberapa hari setelah itu, lanjut dia, pemerintah
desa mendapatkan kabar apabila pernikahan antara AD dan perempuan asal desanya
sudah digelar dengan resepsi di rumah mempelai perempuan.
Setelah pernikahan, Abdullah menyebut muncul
permasalahan di mana biaya resepsi tersebut ternyata merupakan hasil pinjaman
ke salah seorang warga.
"Jadi si AD ini pinjam uang ke tetangga mempelai wanita. Terjadilah
kegaduhan. Saya langsung tangani saat itu," kata dia.
Karena kejadian itu beberapa orang warga pun
membawa AD ke kantor kecamatan untuk dicek identitasnya.
"Kami penasaran siapa AD ini. Kalau di
kecamatan kan sudah aksesnya secara online, jadi bisa ketahuan. Setelah dicek
atau diidentifikasi, ternyata AD ini bukan laki-laki, tetapi perempuan asal
Kalimantan. Dia memalsukan statusnya sebagai perempuan demi bisa menikahi
kekasihnya yang merupakan warga Desa Pakuon," kata dia.
Abdullah menyebut semua pihak tertipu dengan
penyamaran AD. Bahkan orang tua dan mempelai wanita tidak mengetahui jika AD
ini merupakan perempuan.
"Jadi semuanya tertipu dengan penyamaran
dia," tuturnya.
Dia mengatakan pemerintah desa sudah memberikan
pembinaan terhadap warga dan pihak keluarga.
"Untuk warga kami beri pengertian agar tidak
lagi membahas soal ini. Karena pernikahan tersebut sudah berakhir, tidak
berlanjut karena kan bukan antara lelaki sama perempuan, tapi perempuan dengan
perempuan. keluarganya juga sudah diberi pembinaan dan pendampingan agar tidak
jadi patah semangat, tidak minder. Karena kan semuanya juga tertipu,"
pungkasnya. Cl – Sumber : CNN Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar