JEMBER - Cakrawalaonline, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak, diisukan jadi pembisik Gibran Rakabuming Raka Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor urut 02 pada setiap debat Pilpres 2024. Menanggapi isu tersebut, Emil Dardak menyatakan hal merupakan kampanye kebohongan yang menyudutkan Cawapres dari Prabowo saat ikut Debat kandidat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Katanya ada alat, saya komat kamit bisa keluar
dari mulutnya mas Gibran, percaya nggak?," katanya saat memberikan
sambutan dalam konsolidasi bersama Kader Partai Demokrat di Jember, Minggu
(28/1/2024).
Menurutnya, munculnya narasi seperti itu, menandakan
lawan politik pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 sudah mulai dihantui
ketakutan.
"Artinya mereka sudah takut, Mas Gibran adalah
seperti namanya, yang berarti kerja keras," kata Emil.
Pria yang kini jadi Juru Bicara Cawapres Nomor Urut
02 Gibran mengungkapkan, bahwa putra sulung Presiden Joko Widodo belajar keras
dengan materi sebelum melakukan debat.
"Dikira dia bisa ngomong begitu, tidak belajar.
Belajar lah, belajar dengan keras, saya saksinya sendiri. Beliau kerja keras
dan rendah hati," klaim Emil.
Namun untuk selebrasi kakak Kaengan Pangarep di
panggung Debat Cawapres 2024 lalu. Emil menilai hal tersebut bagian dari
dinamika perdebatan.
"Kemudian ada trik di panggung debat, ya itu
seperti di arena tinju. Mungkin kalau ternyata ada ini (omongan miring), oke
kami dengarkan aspirasi masyarakat. Nanti kalau ada kesempatan berikutnya, kami
lakukan pendekatan lain," ulasnya.
Suami Arumi Bachsin ini menegaskan yang terpenting
pada Pilpres 2024, adalah masyarakat jangan salah pilih memimpin untuk lima
tahun ke depan.
"Kalau ada (Paslon lain) yang bilang, program
pemerintahan era Pak Jokowi kami lanjutkan, yang mana?. Ada yang bilang nanti
satu keluarga miskin satu sarjana, memang sekarang ini belum ada (Program itu),
padahal sekarang ada program KIP-Kuliah, Penerima KIP-Kuliah itu biaya
kuliahnya dibayari, dapat biaya hidup sebesar Rp 700.000 setiap bulan,"
papar Emil lagi
Beberapa kali, anak Jokowi kerap menyebut green
inflation termasuk dalam visi misinya. Terminologi baru kembali didatangkan
oleh Cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka dalam debat keempat Pilpres
2024.
Gibran
mengenalkan terminologi yang gagal dijelaskan dengan gamblang sehingga Mahfud
MD selaku kontestan yang harus memberikan pandangan juga merasa pertanyaan
tersebut tidak layak dijawab.
Gibran mengenalkan istilah dalam dunia energi
terbarukan yakni ‘green inflation’ lantas, apa yang dimaksud dengan green
inflation?
Dilansir dari Euronews, green inflation adalah
kenaikan harga barang akibat kebijakan lingkungan yang dibuat demi mengusung
transisi ke energi hijau.
Saat melakukan transisi dari energi fosil ke energi
terbarukan, maka akan ada peningkatan permintaan pasar sehingga harga akan naik
menyesuaikan dengan supply barang yang tersedia. Secara umum dalam dunia pasar,
inflasi hijau (green inflation) yaitu kontribusi kebijakan lingkungan terhadap
biaya penyediaan barang dan jasa yang diteruskan melalui rantai pasokan ke
harga konsumen.
Saat pemerintah terus menggaungkan perubahan
transisi energi ke energi terbarukan, akan ada beberapa komoditi yang mengalami
kenaikan harga. Beberapa komoditi export seperti timah, nikel, bauksit hingga
tembaga akan mengalami kenaikan yang signifikan karena permintaan tinggi.
Harga logam seperti timah, aluminum, tembaga,
nikel-kobalt telah meningkat hingga 91 persen tahun ini. Sedangkan, logam-logam
ini digunakan dalam teknologi yang merupakan bagian dari transisi energi menuju
energi terbarukan. Hal ini tentu akan meningkatkan biaya produksi sehingga
untuk memberikan kompensasi, maka harga jadi dan proses transportasi akan
dinaikan. Kegiatan ini tentu akan mempengaruhi inflasi global yang ditarget
mencapai 2 persen per tahun yang merupakan nilai wajar.
Mahfud MD Menolak Menjawab Pertanyaan Gibran Soal
Green Inflation Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3 Mahfud MD menyatakan dengan
tegas menolak menjawab pertanyaan lanjutan yang disampaikan Gibran Rakabuming
Raka.
Momen itu terjadi dalam debat Cawapres, Minggu
(21/1/2024) berkaitan dengan pertanyaan Gibran soal green inflation (inflasi
hijau).
"Saya
tidak mau menjawab. Secara akademis, pertanyaan ini tak pantas untuk dijawab.
Saya kembalikan ke moderator," ujar Mahfud
Pernyataan Mahfud MD tersebut disampaikan setelah
sebelumnya Gibran terlihat seperti mengejek terhadap apa yang dijelaskan oleh
Mahfud MD soal green inflation.
"Saya dari tadi mencari-cari jawaban Prof
Mahfud di mana ya," ujar Gibran.
Atas
pernyataan itu, Mahfud MD memilih untuk tidak menjawab pernyataan Gibran
tersebut.
"Sudah cukup," ujar Mahfud. Lagu yang
Sempat Dikutip Mahfud MD saat Debat.
Lagu Berita
Kepada Kawan karya Ebiet G Ade dikutip oleh Mahfud MD. Ternyata ada kisah
menarik di balik lagu tersebut hingga bisa abadi sampai saat ini.
Diketahui, Calon wakil presiden (cawapres) nomor
urut 3 Mahfud MD pada Debat Keempat Pilpres 2024 yang berlangsung di Jakarta
Convention Centre (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024), sempat menyanyikan
sepenggal lagu dari Ebiet G Ade tersebut. Hal itu diungkap saat Mahfud MD
memberikan closing statement mengutip lagu Ebiet G Ade bersama dengan pesan Gus
Dur.
Mahfud kembali teringat kutipan surat Ar-Rum ayat 41
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia….” yang dilanjutkan dengan lagu Ebiet G. Ade.
“Saya teringat lagu Ebiet G. Ade yang berbunyi
begini: Barangkali disana ada jawabnya, mengapa di tanahku terjadi bencana,
mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkat kita yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa, dan seterusnya. Itu bukti kerusakan lingkungan pesan kepada
kawan,” ujar Mahfud. Ditambahkannya, masalah-masalah yang telah diperdebatkan
sangat penting untuk masa depan bangsa. Masalah utamanya lanjut Mahfud, adalah
pedang hukum kita tumpul.
“Apabila pedang hukum kita tidak tumpul, kita bisa
tabrak habis-habisan dan program pembangunan akan berjalan dengan baik,”
tegasnya.
Mahfud manyampaikan permohonan maafnya kepada para
ibu dan anak cucu yang telah ikut terlibat, atau tanpa bisa berbuat apa-apa
ketika terjadi perusakan alam yang ibu dan para cucu huni.
“Mas Ganjar dan saya minta maaf kepada para ibu dan
cucu,” katanya.
Ganjar dan Mahfud, tambah dia, berjanji bahwa mereka
akan mengembalikan secara bertahap hak rakyat, dan untuk ibu-ibu dan para anak
cucu. Demikian halnya, Ganjar-Mahfud akan menagih kepada dunia internasional
untuk membayar utang-utang yang telah merusak pembangunan.
“Sebagai santri NU, saya ingin mengutip dalil Gus
Dur, Tasarruf al Imam manutun bil maslahah, tugas pemerintah terhadap rakyatnya
adalah kesejahterannya, selesai,” pungkas Mahfud.
Kisah di Balik Lagu Berita Kepada Kawan Ebiet G Ade
Terkenal sebagai musisi Indonesia yang mempunyai kepekaan sosial yang sangat
tinggi, Ebiet G Ade kerapkali menutaskan kretaivitasnya melalui lirik-lirik lagu
yang puitis dan melankolis. Paduan lirik puitis dan melodi yang syahdu membuat
lagu-lagu , Ebiet G Ade melintasi zaman.
Hal yang sama juga tercermin dari lagu Berita Kepada
Kawan. Lagu ini seolah abadi, karena tetap diperdengarkan meskipun lagunya
sudah menginjak usia sekitar 40 tahun. Ebiet tidak menyangka lagu Berita Kepada
Kawan bisa seabadi itu.
“Saat itu saya sedang senang-senangnya bikin lagu
dan saya tidak berpikir lagu jenis ini akan dinikmati bahkan usianya cukup
panjang. Setidaknya saya sudah ikut mengungkapkan rasa perhatian terhadap
situasi pada saat itu,” kata Ebiet dikutip dari Narasi TV.
Mengalirlah kisah bagaimana lagu Berita Kepada Kawan
tercipta. Lagu itu tercipta saat terjadi bencana alam, yakni peristiwa Kawah
Sinila yang mengeluarkan racun dan membuat korban sekitar 150 orang. Ebiet yang
sedang berada di Yogyakarta merasa gelisah dan menuliskan kegelisahan itu di
buku catatannya.
Lagu Berita Kepada Kawan oleh Majalah Rolling Stone
Indonesia dipilih sebagai salah satu Lagu Indonesia terbaik sepanjang masa. Cl –
Sumber : Tribun Jatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar