Semarang -Cakrawalaonline, Sosialisasi TBC bisa dilakukan melalui audio visual di ruang ruang publik dengan memperdengarkan rekaman penyuluhan tentang TBC dengan endingnya masyarakat diminta melaporkan diri ataupun relawan melaporkan temuan indikasi TBC di lingkungan nya.
Hal itu terungkap pada Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Mentari Sehat Indonesia ((MSI) di Hall Cikal Gading Tuntang, Selasa 6 Februari 2024.
Organisasi Masyarakat yang dibentuk Aisyiyah yang bergerak dibidang pemberantasan penyakit Tuberkulosis (TBC) yaitu Yayasan Mentari Sehat Indonesia Kabupaten Semarang, menggelar Rakorda untuk satukan langkah para kader MSI di lapangan.
Ketua Yayasan Mentari Sehat sekaligus Staff Program Sub-Sub Recipien (SSR) Mentari Sehat Indonesia Kabupaten Semarang Sujinah mengatakan, kegiatan Mentari Sehat dalam rangka pemberantasan penyakit TBC seluruh kegiatannya menggunakan dana program Global Fund untuk program eliminasi TBC tahun 2024 – 2026.
Sesuai tata kelola program, kegiatan Rakorda dengan kepesertaan koordinasi komunitas tingkat kabupaten terdiri dari beberapa elemen, lembaga dan kader. Diantaranya SSR staff Program, Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Kesbangpol, SSR staff Finance, Puskesmas (Programmer TB), Rumah Sakit, dan koordinator komunitas serta kader komunitas.
"Dalam menjalankan tugasnya, kader komunitas bisa melakukan penelusuran atau investigasi langsung ke sasaran dengan dasar indikasi kontak serumah dan kemudian harus di lakukan screening dan dirujuk ke puskesmas", terang Sujinah.
Tujuan kegiatan Rakorda adalah melakukan koordinasikoordinasi terkait data indeks kebutuhan investigasi kontak, Sinkronisasi terkait laporan hasil kontribusi komunitas dan kendala di lapangan dan harmonisasi untuk sinergi program yang akan dilaksanakan selama 1 tahun kedepan.
Kegiatan penemuan kasus melalui Investigasi Kontak sejalan dengan fokus program yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan juga dilakukan kegiatan community outreach serta pelacakan pada orang dengan TBC yang mangkir/ Loss to Follow up (LTFU) sebagai salah satu usahanya dalam melakukan pencarian kasus TBC secara aktif di masyarakat.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Provinsi Jawa Tengah Ida Zahra menyampaikan, Yayasan Mentari Sehat telah terdaftar di Kantor Kesbangpol Kabupaten Semarang sebagai Ormas yang kompeten kreatif dan bisa diaudit.
Dalam menjalankan program eliminasi TBC melalui grant Global Fund periode Grant Cycle 7, akan diberikan kontribusi pada, penemuan kasus secara aktif dan pendampingan pasien TBC sejak ternotifikasi dengan pendekatan tertentu. Kemudian meningkatkan capaian pencegahan TBC melalui edukasi dan dukungan penerimaan kontak serumah terhadap Terapi Pencegahan TBC (TPT) dan memperluas praktik Pencegahan & Pengendalian Infeksi di fasilitas non-kesehatan.
"Selama implementasi dana Hibah Global Fund, pembelajaran penting yang didapat ialah perlu peningkatan kualitas koordinasi dan kerjasama antara Puskesmas, dan Dinas Kesehatan level Kabupaten /Kota, komunitas dan pemangku kepentingan di wilayah kecamatan", terang Ida Zahra. Agung Joko Sabatani sebagai ujung tombak SSR Mentari Sehat di Puskesmas Beringin Kabupaten Semarang menyampaikan banyak kendala ditemui di masyarakat saat melaksanakan pekerjaan investigasi.
"Masih dijumpai masyarakat yang belum mengerti bahaya TBC sehingga diminta dahaknya saja mengelak, ada juga pihak keluarganya yang menurut diri dan mengatakan sudah sembuh padahal terkonfirmasi masih batuk, dan masih banyak lagi yang tidak kontinyu minum obat dengan berbagai alasan", ungkap Agung Joko Sabatani.
Sementara itu Purwanto dari Kesbangpol Kabupaten Semarang membenarkan, yayasan mentari sehat telah tercatat di Kesbangpol Kabupaten Semarang dengan kategori lembaga yang aktif melaksanakan kegiatan sosial. Atas peran aktif tersebut Kesbangpol memberikan hibah keuangan untuk keperluan organisasi dalam melaksanakan kegiatannya.
"Ormas SSR Mentari melakukan Kampanye TBC dengan baik, kemudian diberikan apresiasi oleh Kesbangpol dan difasilitasi bantuan kegiatan operasional. Sebab dengan kampanye yang baik dan kontinyu dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dan diharapkan target zero TBC Jawa Tengah Tahun 2028 akan tercapai", tandas Purwanto.
Dalam Rakorda sehari Mentari Sehat Indonesia Kabupaten Semarang ditetapkan juga rencana tindak lanjut searah dengan program kerja yayasan tahun 2024.
Konsekuensinya adalah menepis tantangan kedepan yaitu bagaimana membuat masyarakat sadar diri untuk melaporkan ke puskesmas atas kondisinya yang terindikasi TBC dengan batuk terus menerus ataupun mengalami keluhan yang mengarah pada terinfeksi TBC. (Willis Sanjaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar