Bondowoso –
Cakrawalaonline, Beberapa waktu lalu sosok Erfin Dewi Sudanto (47) yang rela
menjual ginjalnya untuk modal Kampanye Pemilihan legislatif (Pileg) 2024. Calon
anggota legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur ini akhirnya
hanya bisa pasrah, karena meraih suara yang kecil. Erfin sudah berusaha
berupaya, salah satunya dengan nekat menjual ginjalnya untuk modal kampanye.
Namun berdasarkan data si Rekap KPU, Selasa (20/2/2024) pukul 15.16 WIB lalu,
caleg dari PAN ini hanya memperoleh 43 suara. Ia pun mengaku pasrah dengan
perolehan suara tersebut, karena menurutnya ia sudah berusaha sangat maksimal.
Selain itu, suara yang didapatkan ternyata hanya
dari daerah tempat tinggalnya, Desa Bataan Kecamatan Tenggarang. Melihat
kecilnya peluang untuknya menang, Erfin menyebut praktik politik uang dalam
Pemilu 2024 memang tidak bisa dihindari. Menurutnya, permainan politik uang
terjadi mulai dari level caleg DPRD, DPR RI hingga DPD. "Money politic tak
bisa dihindari, sedangkan saya modal apa adanya, akhirnya tumbang," kata
dia kepada Kompas.com via telepon. Dia menjelaskan sudah berupaya memikat hati
masyarakat agar memilih dirinya. Namun upaya tersebut tetap kalah dengan
politik uang. Apalagi, Erfin juga bertarung dengan caleg yang memiliki modal
kuat di daerah pemilihannya yakni Dapil I yang meliputi Kecamatan Bondowoso,
Tenggarang dan Wonosari, seperti caleg petahana dari PDIP Sinung Sudrajad dan
Caleg Golkar Kukuh Rahardjo. Diberitakan sebelumnya, Erfin mendatangi salah
satu ketua partai di Bondowoso. Ia ditawari untuk maju sebagai anggota DPRD.
Alasannya, Erfin terkenal baik dan memiliki massa
di daerah pemilihannya. “Saat itu saya bilang apa adanya, saya sekarang tidak
punya apa-apa, kondisi ekonomi saya ambruk total, mohon maaf jangan paksa saya
nyaleg, karena biaya besar,” ungkap dia. Namun, ketua partai itu meyakinkan
dirinya akan membantu dengan berbagai program. Hal itu membuat Erfin sepakat
untuk maju sebagai Caleg. "Setelah terjun di lapangan, warga sudah banyak
yang tahu saya mau maju di Pileg, setelah pemberkasan kurang dua bulan, saya
tidak dikasih kabar, ternyata saya digeser, ada yang mengganti posisi saya,”
papar dia. Cl – Sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar