REMBANG – Cakrawalaonline, Puluhan siswa SDN
Ketanggi Kecamatan/Kabupaten Rembang terpaksa dilarikan ke Puskesmas Rembang II
pada Kamis, 25 April 2024 sekira pukul 11.15 WIB.
Penyebabnya adalah mereka mengalami keluhan sakit
yang sama, berupa mual, sakit perut, kepala pusing serta tenggorokan terasa
panas.
Kejadian itu terjadi pada sekira pukul 09.10 WIB,
setelah para siswa kembali ke kelas selepas jam istirahat.
Lantaran jumlah siswa yang mengeluh sakit yang sama
cukup banyak, akhirnya pihak sekolah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan
melarikan mereka yang sakit ke Puskesmas Rembang II.
Informasi yang disampaikan oleh Mapolsek Rembang,
dugaan kuat para siswa tersebut keracunan setelah mengkonsumsi makanan jenis
makaroni telor.
Makaroni itu dibeli oleh siswa dari kantin sekolah
saat jam istirahat sekolah.
Kapolres Rembang AKBP Suryadi melalui Kapolsek
Rembang, AKP Al Sutikna menyatakan, sedikitnya 30 siswa yang mengalami
keracunan makanan.
Mereka kebanyakan adalah siswa yang duduk di kelas
5.
“Setelah jam istirahat, siswa kelas 5 banyak yang
mengeluh sakit perut disertai mual dan pusing serta tenggorokan terasa panas.
Setelah dicek, ternyata mereka mengaku telah mengkonsumsi macaroni telor yang
dijual di kantin sekolah. Selanjutnya kepala sekolah menghubungi Puskesmas dan
mereka yang keracunan dibawa untuk mendapatkan penanganan,” kata Kapolres
Rembang AKBP Suryadi melalui Kapolsek Rembang, AKP Al Sutikna.
Pihak petugas medis juga telah mengambil sampel
makanan untuk dilakukan uji laboratororium.
Saat ini hasil laboratorium itu masih belum keluar.
“Sampel makanan sudah diambil laboratorium dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, untuk mengetahui penyebab sakitnya anak-anak,”
ujarnya.
Ia mengungkapkan, setelah mendapatkan perawatan di
Puskesmas Rembang II, kondisi para siswa berangsur membaik.
Sebagian juga sudah diizinkan pulang ke rumah
bersama keluarganya.
Sementara itu, Kepala Desa Ketanggi, Jaka Sutaya
saat dikonfirmasi pada pukul 15.00 WIB mengatakan, hampir semua siswa yang
sempat dirawat di Puskesmas sudah membaik dan dibawa pulang.
Ketika itu, masih ada satu siswa yang belum pulang
karena menunggu orang tua.
“Kemungkinan sudah pulang semua. Kondisinya sudah membaik,”
papar Kades. Sumber : VT – Suara Merdeka Muria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar