REMBANG – Cakrawalaonline, Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Rembang juga terseret dalam permasalahan BMT Harum.
Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) ini turut masuk gugatan perdata yang dilayangkan oleh anggota.
Diberitakan Jawa Pos Radar Kudus sebelumnya, BMT Harum sedang
terhantam rush.
Anggotanya ramai-ramai menarik simpanan.
Sehingga berdampak pada alur keuangan BMT.
Hal ini membuat para anggota pun mengalami kesulitan
menarik tabungan.
Masalah ini pun memicu berbagai
respon dari para anggota.
Beberapa waktu lalu, para anggota juga
sudah beraudiensi bersama DPRD Rembang untuk membahas persoalan ini.
Saat audiensi disebutkan bahwa ada 5.000
anggota yang memiliki tabungan, baik deposito maupun tabungan harian.
Sayangnya, audiensi di DPRD belum bisa
menemui solusi karena Agus Sutrisno, selaku pimpinan BMT Harum absen.
Selanjutnya, akan diagendakan
kembali dengan menghadirkan Agus.
Setelah itu sejumlah anggota pun berencana
menggelar aksi rutin dua pekan sekali. Sampai dengan kemarin sudah terlaksana
dua kali.
Tak hanya itu, Jawa Pos Radar Kudus juga menerima informasi
adanya sejumlah anggota yang menempuh jalur hukum.
Kepala Bidang (Kabid) Koperasi Dindagkop
UKM Rembang Setyo Budi Hutomo membenarkan hal tersebut.
Dia bilang Awalnya, jalur hukum ditempuh
melalui Pengadilan Negeri (PN) Rembang.
Namun, sekarang telah dialihkan ke
Pengadilan Agama (PA).
"Yang kemarin yang di PN dicabut. Ini
di Pengadilan Agama. Ada 20 tergugat kelihatannya," jelasnya.
Dindagkop UKM Rembang sendiri
ikut sebagai salah satu tergugat.
Menanggapi hal tersebut, Budi mengaku
heran, sebab pihaknya tidak terlibat dalam masalah ini.
Sebab, tugas dari dinas sendiri hanya
bersifat pembinaan dan pengawasan.
"Harusnya kami sebagai saksi. Tapi
digugatan itu kami turut tergugat. Saya juga heran," jelasnya.
Sementara itu, disinggung terkait kondisi
BMT Harum saat ini, Budi menyampaikan, pihaknya telah meminta tenaga fungsional
untuk meninjau kantor BMT Harum baru-baru ini.
Namun, kondisinya tutup dan
tidak ada aktivitas.
"Belum bisa ditemui sama sekali. Jam
operasional, pukul 09.00 WIB kami ke sana," katanya. Cl – Sumber : Radar Kudus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar