Dompu-Cakrawalaonline, Sarasehan tentang teknologi pertanian, peternakan dan perikanan yang disampaikan oleh para pakar dari Universitas Mataram di Aula Pendopo Bupati Dompu, Selasa (25/4/2024).
Menindaklanjuti rangkaian kegiatan " Dompu Expo 2024 ", Pemda Dompu gelar sarasehan menghadirkan pakar- pakar jadi panelis,!
Menindaklanjuti rangkaian dari event "Dompu Expo 2024", Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu menggelar sarasehan. Kegiatan itu berlangsung di Aula Pendopo Bupati Dompu, Selasa (25/6/2024).
Sarasehan itu mengangkat tema "Mewujudkan Kabupaten Dompu Menjadi Daerah yang Pro Investasi dengan Agribisnis dan Ekonomi Kreatif Menuju Dompu MASHUR (Mandiri Sejahtera Unggul dan Religius).
Acara yang dimulai pukul 09.00 dan diakhiri sekitar pukul 12.30 Wita itu menghadirkan sejumlah pakar di bidang pertanian, peternakan dan perikanan hadir sebagai panelis. Mereka adalah Prof. Dr. Ir. Sukartono, M. Agr (Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unram), Prof. Dr. Ir. Muhammad Junaedi, M. Si (Guru Besar Bidang Ilmu Budidaya Perairan Unram), Naufal Armanditya (Pakar di bidang pengolahan daging sapi), Prof. Ir. Akhyar Sutaryono, Ph.D (Pakar Nutrisi Ternak), dan Ir. I Gusti Lanang Parta Tanaya, S. Pd., M. App.Sc., Ph.D (Lektor Agribisnis Fakultas Pertanian Unram).
Hadir sebagai peserta sarasehan yakni para pelaku usaha di bidang pertanian, peternakan dan perikanan (petani, peternak dan nelayan).
Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu, H. Gaziamansyuri yang mewakili Bupati Dompu saat membuka kegiatan tersebut menjelaskan
sarasehan ini digelar sehubungan dengan kegiatan "Dompu Expo 2024". Disebutnya "Dompu Expo 2024" merupakan yang pertama kali dalam pemerintahan Bupati H. Kader Jaelani dan Wabup H. Syahrul Parsan (AKJ-SYAH).
" Tujuan Dompu Expo ini untuk mengevaluasi sampai sejauh mana keberadaan kita sekarang ini (pelaksanaan program pemerintahan AKJ-SYAH) bukan berdasarkan perkiraan saja tapi secara faktual di lapangan untuk dapat merumuskan kebijakan di tahun-tahun yang akan datang," jelas birokrat senior yang berpendidikan magister di bidang administrasi publik tersebut.
Gaziamansyuri menuturkan pada Sarasehan dihajatkan dengan menghadirkan para pakar di atas untuk menggabungkan antara teori dengan kenyataan di lapangan. Secara teoretis yakni mendengarkan pemaparan dari para profesor yang ahli di bidangnya. Sedangkan petani, peternak dan nelayan berpengalaman dalam menjalankan usaha berdasarkan faktor kebiasaan, terkadang tanpa memahami teori yang sebenarnya.
Gazi, mencontohkan dalam pemupukan di lahan pertanian, masih berdasarkan faktor kebiasaan saja, terkadang tidak mengacu pada dosis seharusnya sebagaimana yang direkomendasikan oleh para ahli.
"Jadi dengan Dompu Expo dan Sarasehan ini diharapkan kita lebih bagus lagi dalam melaksanakan usaha di bidang pertanian pada umumnya," ucapnya.
Lebih lanjut Kepala Bappeda dan Litbang mengemukakan bahwa 40% perekonomian masyarakat Dompu masih tergantung pada sektor pertanian (termasuk di dalamnya peternakan dan perikanan).
"Kontribusi PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) 40 persen di Kabupaten Dompu. Oleh sebab itu tepat bagi Pemerintahan AKJ-SYAH untuk memilih JARAPASAKA (Jagung Porang Padi Sapi dan Ikan) sebagai program unggulannya," ungkapnya.
Namun demikian, lanjutnya program JARAPASAKA itu bukan hanya berkutat pada 5 komoditas itu saja, namun bisa dikembangkan pada berbagai komoditas lainnya seperti kopi, dan lain sebagainya.
H.Gaziamansyuri M.Ap selanjutnya mengungkapkan pada awal pemerintahan AKJ-SYAH, pertumbuhan ekonomi minus 3,21% sebagai dampak Covid-19. Namun saat ini pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan menjadi 3,17%.
"Ini luar biasa dalam 3 tahun kepemimpinan AKJ-SYAH yang menggenjot pertumbuhan ekonomi," urainya .
Pertumbuhan ekonomi tersebut, lanjutnya berdampak pada peningkatan PDRB. PDRB Kabupaten Dompu menempati urutan ketiga di NTB setelah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan Kota Mataram.
"Pendapatan per kapita masyarakat Dompu 32 juta lebih per tahun," sebutnya.
Selain itu, lanjutnya, angka kemiskinan di Kabupaten Dompu berada di urutan ketiga terendah setelah Kota Mataram dan Kota Bima. Demikian pula tingkat pengangguran terbuka terus mengalami penurunan.
Sedangkan Inovasi Daerah di tahun pertama kepemimpinan AKJ-SYAH berada pada posisi 37%. Pada tahun kedua naik menjadi 53%. Tahun ketiga menjadi 56%.
"Kabupaten Dompu termasuk dalam Daerah Sangat Inovatif berdasarkan hasil penilaian oleh Kementerian Dalam Negeri," akunya.
Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah, Kabupaten Dompu mendapat Akreditasi A.
"Hanya ada dua kabupaten di NTB yang mendapat akreditasi A yaitu Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima," sebut Gazi.
Semua keberhasilan di atas, lanjutnya berdampak pada usia harapan hidup dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Usia harapan hidup masyarakat Dompu naik menjadi 71 tahun.
Dikatakannya pula prevalensi stunting di Kabupaten Dompu mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dari 34,05% pada tahun 2022 turun menjadi 12, 04%. Penurunan ini melampaui target nasional 14% pada tahun 2024 ini.
"Makanya Kabupaten Dompu ini oleh pak Gubernur menyebut daerah paling progresif dalam penurunan prevalensi stunting," sebutnya.
Kepala Bappeda dan Litbang berharap dengan capaian-capaian tersebut di atas menjadi pelecut semangat untuk terus melakukan perbaikan dan pembenahan menuju Dompu yang lebih baik sejalan dengan visi Dompu MASHUR (Mandiri Sejahtera Unggul dan Religius).
Kegiatan sarasehan bertajuk pemaparan para pakar tersebut di atas dilanjutkan dengan sesi tanya jawab itu dipandu oleh Kabag Prokopim Setda Dompu, Yani Hartono. (Zun).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar