Taput - Cakrawalaonline, Masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara semakin gencar menyoroti penggunaan dana hibah yang dikelola Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Tapanuli Utara selama sepuluh tahun terakhir Saat Satika Simamora menjabat sebagai Ketua Dekranasda selama 2 periode, kini maju sebagai calon Bupati. Publik mengharapkan adanya keterbukaan dari Satika terkait pengelolaan dana hibah ini, mengingat posisinya di Dekranasda yang turut bertanggung jawab dalam pengelolaan dana tersebut, Rabu 13/11/2024.
Sorotan publik salah seorang tokoh masyarakat Tapanuli Utara yang berprofesi sebagai Lowyer' dan juga Praktisi hukum,
Dr. Raja Induk Sitompul,SH.MH mengatakan terhadap sejumlah wartawan disela sela minum kopi disalah satu warung yang ada di Tapanuli Utara mengatakan' tentang penggunaan dana hibah Dekranasda, dari data APBD Kabupaten Tapanuli Utara, tercatat bahwa Dekranasda telah menerima dana hibah dengan nilai yang cukup besar setiap tahunnya. Berikut ini rincian alokasi, Dekranasda dari tahun 2014 hingga tahu 2021 kalau tidak salah, tapi seingat saya, dana hibah yang diterima Dekranasda dari tahun 2014 hingga 2021:
2014: Rp 350.000.000
2015: Rp 750.000.000
2016: Rp 1.250.000.000
2017: Rp 950.000.000
2018: Rp 950.000.000
2020: Rp 800.000.000
2021: Rp 350.000.000
Tahun-tahun 2022 dan 2023 belum tersedia rinciannya, sehingga publik bertanya-tanya apakah terdapat peningkatan atau penurunan dalam penggunaan dana di tahun-tahun tersebut. Total akumulasi dana hibah yang tercatat ini menunjukkan jumlah yang cukup signifikan, dan masyarakat ingin mengetahui secara rinci untuk apa saja dana ini telah digunakan, ujar Raja Induk Sitompul.
Dalam kurun waktu 10 tahun, Dekranasda mengelola dana miliaran rupiah yang sejatinya ditujukan untuk memajukan sektor kerajinan daerah. Namun, masyarakat Tapanuli Utara merasa bahwa informasi terkait pengalokasian dana ini belum sepenuhnya transparan. Di tengah pencalonan Satika Simamora sebagai Bupati Tapanuli Utara, masyarakat mengharapkan adanya laporan rinci terkait aliran dana hibah ini, terutama agar dapat menilai pengelolaan dana publik secara objektif.
Ada 3 harapan masyarakat
1 agar mantan ketua Dekranasda menjelaskan, program-program yang Telah dijalankan, apakah dana tersebut telah digunakan untuk memberdayakan pengrajin lokal? Program-program apa saja yang telah berjalan?
2.Laporan Penggunaan Dana: Detail laporan yang menunjukkan transparansi aliran dana, termasuk rincian belanja, pelaksanaan program, dan hasil yang telah dicapai.
3.Rencana untuk Masa Depan: Jika terpilih sebagai Bupati, apakah akan ada peningkatan transparansi dalam penggunaan dana daerah dan langkah konkrit untuk mendorong keterbukaan bagi masyarakat?
Menggugah kepedulian publik, Di sisi lain, masyarakat diharapkan ikut serta dalam menuntut transparansi dari lembaga yang mengelola dana publik. Keterlibatan publik dalam mengawasi penggunaan dana hibah akan meningkatkan akuntabilitas pihak terkait. Dengan demikian, proses pemaparan ini dapat menjadi momentum bagi para pemangku kebijakan untuk mewujudkan pengelolaan anggaran yang terbuka dan bertanggung jawab tambahnya.
Data yang Belum Lengkap: Tahun 2022-2023
Untuk informasi yang lebih lengkap, masyarakat juga mengharapkan adanya rincian penggunaan dana pada tahun 2022-2023. Jika dana hibah pada dua tahun terakhir dapat disampaikan dengan transparan, masyarakat dapat mengevaluasi aliran dana selama satu dekade secara lebih utuh.
Permintaan masyarakat Tapanuli Utara terkait transparansi pengelolaan dana Dekranasda yang dikelola oleh Satika Simamora selama sepuluh tahun terakhir adalah langkah positif dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab. Masyarakat berharap Satika, sebagai calon Bupati dan mantan ketua Dekranasda, dapat memberikan penjelasan lengkap mengenai penggunaan dana hibah yang diterima Dekranasda setiap tahun.
Dengan keterbukaan ini, masyarakat dapat menilai secara objektif dan mendukung pembangunan daerah yang akuntabel, serta menjamin bahwa dana publik benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat Tapanuli Utara. Ujar Raja induk Menutup komunikasi kami diacara ngopi. (PS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar