NTB-MataramICakrawalaonline,
I AQUR disambut antusias warga Mataram asal Bima, Dompu dan Samawa saat silaturahim dengan H. Muzihir wakil ketua DPRD NTB di Café Mamika, Kompleks GOR Bututangkis, Kamis (15/11) kemarin.
Silaturahim itu antara lain dihadiri oleh sejumlah tokoh Bima di Mataram seperti H. Hanafi (Ngali) dan H. Junaidin Yaman, sekaligus sebagai ketua tim AQUR untuk warga Bima. Sekitar 100 lebih warga hadir dalam acara sitaurahim dengan H. Muzihir tersebut.
Momen tersebut bagi H. Muzihir seperti kata pepatah: “pucuk dicinta ulam pun tiba”. Betapa tidak! Sejatinya perhelatan tersebut merupakan ajang silaturahim biasa antara wakil ketua DPRD NTB itu dengan warga Kota Mataram, yang sekaligus konstituennya. Siapa sangka antusiasme warga begitu tinggi menyampaikan dukungan, unek-unek dan harapan tentang Kota Mataram pada pasangan calon walikota H. Lalu Aria Dharma BS, SH sebagai calon walikota Mataram dan H. Weis Alqurnain, Lc., MA., selaku calon wakil walikota Mataram, yang disingkat AQUR.
Ditingkah yel-yel: Mataram dijawab AQUR; AQUR dijawab: Menang-menang-menang; warga asal Bima, Dompu, Samwa tampak antusias menyuarakan perubahan Kota Mataram. Mereka nilai selama ini terkesan ada jurang pemisah antara pemimpin dan rakyatnya. Karenanya kempimpinan kota selain berbau dinastik juga terkesan feodalistik. Bahkan sekitar 25 tahun terakhir kepemimpinan Kota Mataram hanya didominasi satu pertai tertentu.
Seorang Warga Bima menekankan sudah waktunya kepemimpinan Kota Mataram mengalami perubahan ke sosok baru yang terbebas dari unsur dinasti. “saya yakin AQUR punya platform (rencana kerja) baru,” paparnya.
H. Sudirman, warga Perumnas semula mengira AQUR hanya penggembira namun setelah mendapat penjelasan H. Muzihir, pensiunan guru itu menjadi yakin seratus persen akan kesungguhan AQUR membawa Mataram menjadi lebih baik. “Saya siap menangkan AQUR di Perumnas,” ujar pria 66 tahun asal Bima tersebut.
Terlebih setelah mendapat penjelasan dari H. Muzihir kalau agenda AQUR untuk Kota Mataram jika menang kelak akan melakukan banyak hal. Sebut misalnya perlunya tiap kecamatan memiliki satu kompleks kuburan.
AQUR juga punya agenda menaikkan gaji dua kali lipat untuk guru ngaji, kader posyandu, kaling serta kadus. Gaji kaling saat ini hanya Rp 1,2 juta, kalah dari Lombok Barat yang mampu menggaji kadus menjadi Rp 2,4 juta per bulan.
H. Muzihir mengakui Kota Mataram Mataram punya cukup uang.”Kota ini mampu gaji kaling Rp 2,4 juta,’ ujar ketua DPW PPP NTB ini.
Sebelumnya, H. Muzihir pernah bilang AQUR merupakan simbol perubahan. AQUR taklian adalah singkatan dari nama H. Lalu Aria Dharma BS, SH sebagai calon walikota Mataram dan H. Weis Alqurnain, Lc., MA., selaku calon wakil walikota Mataram.
Karena itu, menurut H. Muzihir jika ingin melihat Mataram mengalami perubahan signifikan, AQUR harus didukung oleh seluruh elemen masyarakat.
Melihat antusasime warga khususnya asal Bima, Dompu dan Samawa, H. Muzihir mengaku terharu. “Ini memacu semangat saya,” ujar Muzihir untuk untuk berjuang lebih keras lagi memenangkan AQUR bersama masyarakat Kota Mataram, antara lain asal Bima, Dompu, Samawa Bali, jawa dan lainnya. (O,Z)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar