Grobogan -Cakrawalaonline, Dalam Konferensi Cabang (Konfercab) ke-7 Gerakan Pemuda (GP) Ansor Grobogan digelar di Pendopo Kab. Grobogan, Sabtu (26/4) malam, saat panitia menetapkan satu nama kandidat calon yakni Harsono sebagai Ketua GP Ansor Grobogan periode 2025-2029, diwarnai kericuhan.
Sebuah potongan video yang tersebar di grup whatsapp, para pendukung salah satu calon Ketua Rinduwan, ramai berteriak meminta panitia untuk melakukan pemilihan suara dengan cara voting lantaran tak terima penetapan dilakukan secara aklamasi.
Bahkan, satu kader sempat ditarik hendak dikeluarkan dari lokasi lantaran disinyalir sebagai pemicu kerusuhan. Setelah beberapa saat bersitegang, pembacaan penetapan ketua cabang pun dilanjutkan.
"Karena musyawarah terjadi deadlock seharusnya dilakukan pemungutan suara (Voting) bukan sewenang-wenang di putuskan langsung," ujar Ridwan salah satu kader GP Ansor Ranting Wolo Kec. Penawangan.
Menurutnya, Rinduwan meninggalkan lokasi karena adanya pemaksaan mufakat, yakni menyetujui pemilihan secara aklamasi.
Para pendukung yang kecewa terhadap ketetapan tersebut langsung keluar dari ruangan. Menurut mereka pelaksanaan konfercab sudah tidak fair dan pimpinan sidang melaksanakan konfercab tidak sesuai dengan aturan tertinggi organisasi.
Adapun kader GP Ansor Grobogan Ranting Plosorejo, Kec. Tawangharjo Tri Agus Utomo, mengatakan kegaduhan berawal dari salah satu calon meninggalkan lokasi saat dilakukan musyawarah.
"Sahabat Rinduwan tidak bersedia menandatangani berita acara aklamasi, ia tetap meminta dilakukan voting," katanya.
Saat meninggalkan lokasi, lanjutnya, kondisi forum cukup memanas. Para peserta konfercab yang sebelumnya meninggalkan lokasi diminta segera masuk dalam forum.
"Dalam forum tersebut, ketua sidang pun memanggil Rinduwan selama 3 kali, karena tidak hadir dan dianggap tidak menghormati sidang, panitia langsung menetapkan Harsono sebagai ketua," lanjut Tomo.
Ketua Pemenangan Rinduwan salah satu Kandidat Ketua Muridan mengatakan 6 Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor seperti PAC Kedungjati, PAC Tanggungharjo, PAC Penawangan, PAC Brati, PAC Toroh, dan PAC Wirosari dengan tegas menolak hasil Konfercab, karena dinilai tidak fair.
Masih kata Muridan bahwa pihaknya merasa dicurangi sejak tahap pemberian surat dukungan dari PAC lantaran pihak panitia tidak memberikan sosialisasi menyeluruh terhadap peserta.
"Proses verifikasi yang seharusnya sudah diselesaikan sejak awal, baru dilakukan verifikasi jelang Konfercab," kata Muridan.
Pihaknya, bersama PAC pendukung pun menolak penetapan Harsono sebagai Ketua GP Ansor Grobogan periode 2025-2029.
Adapun Rinduwan menambahkan jika Panitia dinilai telah melanggar tata tertib (Tatib) Konfercab dan peraturan organisasi (PO) nomor tiga. Sebab saat mediasi, pihaknya dipaksa mufakat, untuk mengundurkan diri, dan ini sangat mencederai peraturan organisasi.
Ia mengaku dipaksa oleh perwakilan PP dan PW GP Ansor agar dirinya mundur dari kontestasi pemilihan Ketua PC GP Ansor tersebut.
"Ketika saya disuruh menandatangani berita acara, saya memilih kabur (meninggalkan lokasi) karena di situ sudah tidak fair lagi," tambahnya.
Ia mengungkapkan, setelah dirinya meninggalkan forum musyawarah, panitia Konfercab kemudian menetapkan ketua terpilih.
"Dengan ini saya sebagai calon ketua merasa dicurangi dari awal penetapan sampai hari ini," ungkap Rinduwan salah satu kandidat calon ketua didampingi para pendukungnya.
Sementara itu Ketua PAC GP Ansor Kedungjati Iwan Ulumudin mengutarakan, saat pihaknya berusaha menenangkan Rinduwan karena adanya tekanan, pimpinan sidang memaksa masuk dan langsung memutuskan secara aklamasi.
"Karena merasa kecewa dengan pimpinam sidang, kita para pendukung sahabat Rinduwan langsung meninggalkan lokasi untuk menguatkan sahabat kita yang sedang diciderai ini," jelas Iwan.
Terpisah, Ketua terpilih Harsono mengatakan, adanya penolakan tersebut karena ada faktor internal yang menekan mereka, sehingga ada penolakan.
"Dalam forum, 90 persen peserta memberikan dukungan kepada saya, dan pelaksanaan konfercab sudah sesuai tatib. Untuk lebih detilnya komunikasi langsung dengan PAC," singkatnya.
Namun disisi lain, Tim pemenangan Rinduwan menyampaikan sanggahan dalam surat resmi tertanggal 22 April 2025 yang ditujukan kepada PW dan PP GP Ansor untuk meninjau kembali Konfercab yang telah berlangsung.
Sanggahan ini didasarkan pada beberapa temuan pelanggaran terhadap tata tertib (Tatib) yang berlaku.
Dalam dokumen mengungkapkan 4 poin krusial yang menjadi sorotan: penyalahgunaan wewenang dalam Rakercab, ketidaktransparanan dalam pendaftaran bakal calon, pelanggaran hak suara peserta, dan netralitas panitia yang dipertanyakan.
Adapun Konfercab dihadiri perwakilan dari pengurus pusat (PP) GP Ansor Bambang Tri Anggono dan Timbul Pasaribu, serta perwakilan dari pengurus wilayah (PW) GP Ansor Tsalis Syaifudin. Ng-Awg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar